Temanggung, NU Online Jateng

Pengurus Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, menggelar dua agenda besar secara bersamaan pada Sabtu–Ahad (17–18/5/2025) di MA Miftahul Huda Bulu. Kegiatan tersebut meliputi Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) dan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) ke-VII dengan mengusung tema Optimalisasi Peran IPNU IPPNU dalam Mewujudkan Kader Intelektual, Militan, dan Berakhlakul Karimah.

Dalam sambutannya, Ketua PAC IPNU Bulu menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tonggak penting dalam mencetak kader-kader unggul yang siap berkhidmat.

"Kami ingin kader IPNU-IPPNU Kecamatan Bulu mampu membawa perubahan positif di lingkungan mereka dan menjadi agen dakwah yang progresif," ujarnya.

Memasuki hari kedua, acara dilanjutkan dengan prosesi demisioner pengurus PAC IPNU-IPPNU masa khidmah 2023–2025. Momen ini menjadi ajang apresiasi atas dedikasi para pengurus lama yang telah mengantarkan organisasi ke jenjang lebih baik. Penyerahan estafet kepemimpinan dilakukan dalam suasana khidmat dan haru.

Setelah itu, Konferancab VII digelar sebagai forum tertinggi di tingkat PAC untuk merumuskan kebijakan dan memilih kepemimpinan baru. Proses pemilihan berjalan lancar, demokratis, dan penuh semangat persaudaraan.

Dalam hasil sidang, terpilih rekan Almas Nur Fauzan sebagai Ketua PAC IPNU dan rekanita Dwi Sofiyanti sebagai Ketua PAC IPPNU Kecamatan Bulu masa khidmah 2025–2027.

Rekan Almas Nur Fauzan menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan serta tekad untuk mengemban amanah dengan sebaik-baiknya.

"Kami akan berusaha menjalankan amanah ini dengan sungguh-sungguh dan bekerja sama dengan semua pihak agar IPNU dan IPPNU di Bulu semakin maju dan bermanfaat bagi anggota dan masyarakat," tuturnya.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai komisariat di wilayah Kecamatan Bulu dengan antusiasme tinggi. Makesta menjadi ruang awal dalam proses kaderisasi, membentuk generasi pelajar Nahdliyin yang memiliki intelektualitas, militansi, dan karakter yang kuat berlandaskan akhlakul karimah.