Teguhkan Akidah, PMII Rayon Syari'ah UIN Walisongo Bentengi Akal Sehat dengan Aswaja
Senin, 9 September 2024 | 15:00 WIB

Mapaba PMII Rayon Syariah di Gedung Serba Guna Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang, Jawa Tengah, yang berlangsung dari Jumat hingga Ahad (6-8/9/2024). (Foto:Istimewa)
Septy Aisah
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syari'ah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyelenggarakan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) di Gedung Serba Guna Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang, Jawa Tengah, yang berlangsung dari Jumat hingga Ahad (6-8/9/2024).
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Walisongo Muhammad Ichrom menjelaskan bahwa zaman akan terus berubah. Menurutnya, kerangka berfikir harus ditingkatkan
"Kerangka berpikir harus selalu diperbarui karena tantangan zaman terus berubah. Tanpa paradigma yang kuat, kita akan kesulitan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ichrom menekankan pentingnya sikap tawazun bagi kader PMII Rayon Syari'ah dalam menyeimbangkan berbagai aspek kehidupan agar tidak terjebak dalam salah satu persoalan saja. Selain itu, kader juga didorong untuk melatih pemikiran dalam berbagai bidang seperti politik, sosial, ekonomi, gender, dan lingkungan.
"Sebagai kader PMII, harus memiliki iman yang kokoh dan pemikiran yang luas. Hanya 25% ilmu kita dapatkan dari perkuliahan, selebihnya kita peroleh dari pengalaman berorganisasi," tambahnya.
Ketua Umum PMII Rayon Syari'ah UIN Walisongo Adhi Dian Nuswantoro berpesan kepada para peserta Mapaba agar mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh, mengingat acara ini bukan sekadar formalitas.
"Mapaba bukanlah sekadar forum formalitas, melainkan tahap awal kaderisasi formal yang harus diikuti dengan serius sebagai fondasi untuk melanjutkan ke jenjang kaderisasi berikutnya," ujar Adhi.
Baca Juga
Mapaba Gerbang Utama Pengkaderan di PMII
Setelah Mapaba, lanjut Adhi, soft skill dan hard skill yang telah diperoleh para kader harus terus dijaga, dikembangkan, serta disumbangkan kepada masyarakat.
"Sebagai agent of change, agent of control, dan iron stock, kader PMII diharapkan mampu merealisasikan peran tersebut di masyarakat, terutama bagi lingkungan terdekat," tutupnya.
Sebanyak 297 peserta dari berbagai program studi Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH), termasuk Ilmu Hukum, Ilmu Falak, Hukum Pidana Islam, Hukum Ekonomi Syari'ah, dan Hukum Keluarga Islam, mengikuti kegiatan ini. Para peserta dibekali pemahaman Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) guna menjaga akal sehat dalam menghadapi tantangan zaman.
Terpopuler
1
LDNU Rembang Gelar Lomba Dai-Daiyah Perdana, Berikut Daftar Pemenangnya
2
PWNU Jateng Desak Pemerintah Tinjau Kembali Kebijakan Full Day School
3
Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan dan Denda Mulai 8 April
4
Safari Ramadhan Terakhir GP Ansor Margasari di Bukasari, Meriah dengan Khotmil Qur'an dan Ceramah Dai Gemoy
5
Ansor Borong Takjil, Inovasi Berbagi di Pringapus untuk Bantu Pedagang Kecil
6
Kapan Nikah? Bukan Soal Cepat atau Lambat, Ini Jawabannya
Terkini
Lihat Semua