Regional

Ketua PW Fatayat NU Jateng: Kader Fatayat Harus Cantik Hatinya

Kamis, 3 Juli 2025 | 09:00 WIB

Ketua PW Fatayat NU Jateng: Kader Fatayat Harus Cantik Hatinya

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah, Hj Tazkiyyatul Mutmainnah

Wonosobo, NU Online Jateng

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah, Hj Tazkiyyatul Mutmainnah, menegaskan pentingnya kader Fatayat untuk tidak hanya memperhatikan penampilan fisik semata, tetapi juga memperindah hati dan akhlak dalam berorganisasi serta bermasyarakat.


Hal itu ia sampaikan dalam acara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-75 Fatayat NU yang digelar oleh Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Wonosobo di Alun-Alun Wonosobo, Sabtu (28/6/2025).


“Kader Fatayat NU harus paham dengan benar apa itu organisasi Fatayat. Jangan hanya ikut saja tanpa mengetahui sejarahnya. Anggota Fatayat NU harus cantik tetapi tidak hanya cantik fisiknya tetapi juga cantik hatinya,” ucapnya.


Perempuan yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Tegal tersebut menjelaskan bahwa tema yang diusung dalam Harlah tahun ini, “Organisasi Digdaya, Perempuan Berdaya dan Berkarya”, mengandung makna penting terkait penguatan struktur organisasi dan pemberdayaan perempuan.


Menurut Mbak Iin sapaan akrabnya, organisasi yang digdaya berarti Fatayat NU harus memiliki struktur yang kuat dan sumber daya manusia (SDM) yang aktif berperan.


“Adapun perempuan berdaya dimaksudkan bahwa kader Fatayat NU harus menjadi perempuan yang mandiri dan merdeka dari kebodohan dan keterbelakangan. Jangan sampai ada kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan di masyarakat,” tegasnya.


Ia menambahkan, kader Fatayat NU juga harus berani bersuara jika terjadi kekerasan terhadap perempuan. Ia mengingatkan bahwa Fatayat NU kini telah memiliki Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang bisa dimanfaatkan untuk pendampingan kasus kekerasan.


Harlah ke-75 ini juga dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Ning Nawwal Taj Yasin, Wakil Bupati Wonosobo Amir Husein, Sekda One Andang Wardoyo, Rois Syuriah PCNU KH Abdul Khalim, Ketua PCNU KH Abdurrahman Effendi, dan Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo Dyah Afif Nurhidayat.


Dalam kesempatan tersebut, Ning Nawwal Taj Yasin mengajak kader Fatayat untuk meneladani perjuangan para muassis NU.


“Mari ngalap berkah dari para kiai. Manusia diberi berbagai macam ujian. Ada yang diuji melalui suami, orang tua, dan anak. Perlu ada hati yang luas dan tenang untuk menerima ujian itu. Hati yang tenang bukan sekadar hati yang bahagia tapi hati yang bertakwa pada Allah SWT,” katanya.


Menurutnya, hati yang tenang dapat diwujudkan dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an dan tidak disibukkan oleh hal-hal kecil, tetapi memikirkan hal-hal besar yang akan dibawa menghadap Allah SWT.


Wakil Bupati Wonosobo, Amir Husein, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peran strategis Fatayat NU dalam pembangunan masyarakat.


“Momentum Harlah merupakan cerminan perjuangan organisasi. Fatayat NU merupakan organisasi perjuangan dan kini terus berkembang. Fatayat NU harus dapat menjadi pelopor dan penggerak perempuan di masyarakat. Organisasi Fatayat NU juga dapat menjadi mitra strategis pemerintah,” tegasnya.


Sementara itu, Ketua PCNU Wonosobo, KH Abdurrahman Effendi, mendorong Fatayat NU untuk aktif dalam program sosial dan pendidikan di daerah.


“Fatayat NU juga harus mampu berperan dalam program penurunan angka kemiskinan, kasus stunting dan anak putus sekolah di daerah ini. Sebab, sejauh ini angka kemiskinan, kasus stunting dan anak putus atau tidak sekolah di Wonosobo masih tinggi,” ujarnya.
 

Ketua PC Fatayat NU Wonosobo, Mariyatul Kiptiyah, menyampaikan bahwa Harlah ke-75 ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga sebagai refleksi dan perencanaan strategis organisasi ke depan.


“Fatayat NU merupakan garda terdepan penjaga Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Dalam rangkaian Harlah ke-75 kader Fatayat, alhamdulillah telah menghatamkan Alquran sebanyak 750 kali sebagai kado Hari Ulang Tahun (HUT) bagi Kabupaten Wonosobo,” pungkasnya.

Penulis: Muharno Zarka