Amalan yang Dianjurkan saat Rebo Wekasan: Shalat hingga Menulis Tujuh Ayat Salam
Selasa, 19 Agustus 2025 | 15:00 WIB
Bulan Shafar adalah bulan kedua dalam penanggalan Hijriyah. Sebagian masyarakat Jawa meyakini hari Rabu terakhir bulan ini sebagai hari turunnya bala atau musibah, sehingga muncul istilah Rebo Wekasan. Keyakinan ini mendapat pengaruh dari tradisi tasawuf yang berkembang di pesantren dan masyarakat.
Imam Abdul Hamid Quds dalam Kanzun Najah was Surur menulis:
وقد ورد أن في آخر أربعاء من شهر صفر تنزل فيه ثلاثمائة وعشرون ألف بلاء، فعلى المسلم أن يعتصم بالله، ويستعيذ به من شرها
Artinya: "Telah diriwayatkan bahwa pada hari Rabu terakhir bulan Shafar diturunkan sebanyak 320.000 bala. Maka hendaklah seorang Muslim berpegang teguh kepada Allah dan memohon perlindungan kepada-Nya dari keburukan bala tersebut." (Imam Abdul Hamid Quds, Kanzun Najah was Surur, [Surabaya: al-Hidayah], hal. 13).
Pandangan Ulama tentang Penentuan Hari Sial
Meski demikian, para ulama fiqih menegaskan bahwa menetapkan hari tertentu sebagai hari sial tidak dibenarkan. Imam Nawawi al-Bantani dalam Tanqih al-Qaul berkata:
وأما تخصيص يوم بزمن دون زمان، كشهر صفر أو غيره، فغير صحيح
Artinya: "Adapun menentukan adanya kesialan pada waktu tertentu, seperti bulan Shafar atau selainnya, maka hal itu tidak benar." (Imam Nawawi al-Bantani, Tanqih al-Qaul al-Hatsits, [Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1997], hal. 120).
Artinya, tidak boleh meyakini bulan Shafar sebagai bulan sial. Namun memperbanyak doa dan amal shalih di waktu tersebut diperbolehkan sebagai ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Amalan-Amalan yang Dianjurkan:
1. Shalat Sunnah
Sebagian masyarakat mengerjakan shalat sunnah empat rakaat dengan bacaan khusus, sebagai ikhtiar memohon keselamatan. Tata cara yang populer adalah:
- Rakaat pertama: al-Fatihah, al-Kautsar (17x)
- Rakaat kedua: al-Fatihah, al-Ikhlas (5x)
- Rakaat ketiga: al-Fatihah, al-Falaq (1x)
- Rakaat keempat: al-Fatihah, an-Naas (1x)
Niatnya:
أُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya "Saya niat shalat sunnah empat rakaat karena Allah Ta‘ala."
Catatan: Shalat ini tidak boleh diyakini khusus untuk Rebo Wekasan, melainkan diniatkan sebagai shalat sunnah mutlaq atau shalat sunnah hajat tolak bala.
2. Membaca Surat Yasin
Ketika membaca surat Yasin, pada ayat ke-58:
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ
Ayat ini dianjurkan dibaca berulang hingga 313 kali, kemudian diteruskan membaca surat Yasin sampai selesai.
Setelah itu membaca doa:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنَجِّيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلأَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ، وَتَقْضِي لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ، مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad, shalawat yang dengannya Engkau menyelamatkan kami dari segala bencana dan malapetaka, dengan shalawat itu Engkau cukupkan bagi kami segala hajat, Engkau sucikan kami dari segala keburukan, Engkau angkat kami ke derajat yang tinggi, dan Engkau sampaikan kami kepada puncak segala kebaikan dalam kehidupan dunia dan sesudah mati."
Kemudian dilanjutkan membaca doa:
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ مَعَ السَّلاَمَةِ فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ampunan, keselamatan, dan perlindungan dalam agama, dunia, dan akhirat." (HR. Abu Dawud, no. 5074).
3. Menulis Tujuh Ayat Salam
Dalam Nihayatus Zain dan Kanzun Najah was Surur disebutkan anjuran menulis tujuh ayat yang di dalamnya terdapat lafaz salaam. Ayat-ayat tersebut antara lain:
-
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ (Yasin: 58)
-
سَلَامٌ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ (Ash-Shaffat: 79)
-
سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (Ash-Shaffat: 109)
-
سَلَامٌ عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ (Ash-Shaffat: 120)
-
سَلَامٌ عَلَى إِلْ يَاسِينَ (Ash-Shaffat: 130)
-
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ (Az-Zumar: 73)
-
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (Al-Qadr: 5)
Ayat-ayat ini ditulis di atas piring dengan tinta yang bisa luntur (misalnya menggunakan pensil), lalu dihapus dengan air sambil membaca shalawat, dan airnya diminum.
4. Bersedekah
Rasulullah SAW bersabda:
الصَّدَقَةُ تَرُدُّ الْبَلَاءَ وَتَزِيدُ فِي الْعُمُرِ
Artinya: "Sedekah dapat menolak bala dan menambah umur." (HR. Thabrani dalam al-Mu‘jam al-Kabir, Juz 6, hal. 225).
Kesimpulannya, Amalan Rebo Wekasan adalah tradisi doa dan ikhtiar spiritual yang hidup di masyarakat Muslim Jawa. Ia bukan kewajiban syar’i, juga tidak boleh diyakini sebagai ibadah yang khusus ditetapkan agama. Namun, sebagai sarana doa dan tawassul, amalan ini bisa menjadi bagian dari tradisi keagamaan yang menumbuhkan semangat beribadah, memperbanyak doa, sedekah, dan tawakal kepada Allah.
Akhirnya, semua bala dan keselamatan hanya datang dari Allah SWT. Kita berdoa sebagaimana doa Nabi Muhammad SAW:
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Artinya: "Ya Allah, kami memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat."
Ustadz H. Moh. Zainal Abidin, Wakil Rois Syuriyah PCNU Surakarta, Khadim PP Al-Muayyad Surakarta (SOLO)