Lewat Program Pesantren Obah, Wagub Jateng Siap Kirim Santri Belajar ke Luar Negeri
Selasa, 8 April 2025 | 10:30 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengumumkan gebrakan baru dalam dunia pendidikan pesantren di Jawa Tengah. Dalam acara halal bihalal bersama ratusan Relawan Santri Gayeng Nusantara (SGN) di Wisma Perdamaian Semarang, Senin (7/4/2025), Gus Yasin menyampaikan bahwa program Pesantren Obah kini siap dijalankan dan akan mengantarkan para santri berprestasi untuk belajar ke luar negeri.
“Salah satunya pada bidang pendidikan dengan memberikan beasiswa santri. Kami akan mengirim santri-santri terpilih untuk belajar ke luar negeri,” tegas Gus Yasin yang juga menjabat sebagai Panglima SGN.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara dirinya dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Lebih dari sekadar beasiswa, Pesantren Obah akan menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, SGN, dan organisasi lainnya untuk mendukung keberhasilan program tersebut.
“Kita nanti ajak kerja sama semua pihak,” ucapnya.
Tak hanya itu, Gus Yasin juga meminta agar SGN aktif memberikan masukan dan kritik kepada pemerintah. Menurutnya, SGN memiliki potensi luar biasa karena jaringannya tersebar di seluruh 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan memiliki kemampuan untuk memetakan permasalahan hingga ke tingkat desa.
Ia mencontohkan, salah satu masukan dari SGN berkaitan dengan sistem pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang dinilai masih menyulitkan masyarakat. Inovasi-inovasi pun terus dikembangkan agar pelayanan pemerintah semakin inklusif dan mudah diakses.
Sementara itu, Ketua Umum SGN Jateng, M Chamzah Hasan, menegaskan komitmen organisasinya untuk menjadi mitra strategis pemerintah. SGN, katanya, akan merekrut beragam kalangan dari akademisi hingga pengusaha demi memperkuat peran dalam mengawal program-program prioritas Pemprov Jateng.
“Program pengentasan kemiskinan dan gizi buruk menjadi fokus utama kami,” tegas Chamzah.
Santri, lanjut Chamzah, diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam pengentasan kemiskinan melalui pendataan dan penyaluran bantuan Rumah Tangga Layak Huni (RTLH), serta mendirikan pos-pos layanan kesehatan di pesantren untuk membantu atasi gizi buruk.
Terpopuler
1
Niat Berkurban, Apakah Boleh Memotong Kuku dan Rambut?
2
Sosok Mbah Ijo, Jimat Kesetiaan NU Wonosobo
3
Rais Tanfidziyah PCINU Yaman Asal Batang Tamatkan Studi, Siap Mengabdi untuk Kampung Halaman
4
PC IPNU-IPPNU Kendal Gelar Latihan Kader Utama, Upaya Cetak Kader Tangguh dan Berideologi Aswaja
5
Dari Zakat Jadi Ternak Produktif, LAZISNU Pati Pantau Perkembangan Anakan Kambing
6
IAIN Kudus Resmi Bertransformasi Menjadi UIN Sunan Kudus, Ini Harapan Menag hingga Mahasiswa
Terkini
Lihat Semua