Warta Mudik Aja Dulu 2025

Mudik Gratis dari Bandung, Tahun Depan Supaya Ditambah

Jumat, 28 Maret 2025 | 16:15 WIB

Mudik Gratis dari Bandung, Tahun Depan Supaya Ditambah

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menyapa pemudik sebelum keberangkatan di Kodiklat TNI AD Bandung. Kamis, 27/3/2025

Bandung, NU Online Jateng 

Sebanyak 1.100 perantau asal Jawa Tengah diberangkatkan dalam program mudik gratis dari Bandung pada Kamis, 27/3/2025. Program tahunan yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Baznas Jateng, serta sejumlah stakeholder ini dilepas langsung oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, dari Kodiklat TNI AD, Kota Bandung.

 

Di antara ribuan pemudik, Sefti Nurwati (38), perantau asal Banyumas, tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya. Wajahnya berseri-seri saat bersiap menaiki bus yang akan membawanya pulang setelah lima tahun tak pulang kampung.

 

"Terakhir mudik sebelum Covid-19. Saya senang sekali bisa ikut program ini karena bisa menghemat biaya dan akhirnya bertemu keluarga," ujar Sefti.

 

Hal serupa dirasakan Sunarti (60), penjual jamu asal Karanganyar yang sudah 40 tahun merantau. Ini kali pertama ia merasakan manfaat mudik gratis.

 

"Senang, terima kasih ada keringanan naik bus gratis. Semoga tahun depan ada lagi," harapnya.

 

Meski program ini sangat membantu, masih banyak pemudik yang belum terangkut. Ketua Paguyuban Rantau Jawa Tengah (PRJT) Bandung Raya, Farhan Juniaji, mengungkapkan bahwa seleksi peserta dilakukan ketat agar fasilitas ini benar-benar dimanfaatkan oleh mereka yang membutuhkan.

 

Data menunjukkan, peserta mudik gratis terdiri dari 17 persen ojek online, 17,6 persen karyawan, 11 persen pedagang kaki lima, dan 11 persen asisten rumah tangga. Sisanya berasal dari berbagai profesi seperti guru ngaji, honorer, serta ibu rumah tangga.

 

Farhan menyoroti masih terbatasnya armada, terutama bagi pemudik tujuan Rembang, Pati, Blora, dan Kudus yang hingga kini belum terfasilitasi.

 

"Banyak teman belum terangkut. Semoga tahun depan armadanya bisa ditambah agar semakin banyak perantau yang bisa mudik," katanya.

 

Sementara itu, Gus Yasin mengajak para pemudik untuk memanfaatkan uang yang dihemat dari biaya perjalanan untuk keperluan produktif di kampung halaman. "Uangnya diputar di desa saja supaya ekonomi lokal berkembang," ujarnya.

 

Ia juga menawarkan bantuan bagi pemudik yang berprofesi sebagai pemulung jika ingin kembali dan menetap di Jateng. "Kalau ingin tinggal di Jateng, nanti kita fasilitasi, dilatih, supaya lebih mapan," tuturnya.