Gubernur Ahmad Luthfi Minta Posko Terpadu Lebaran untuk Selesaikan Masalah Mudik
Selasa, 25 Maret 2025 | 09:30 WIB
Semarang, NU Online Jateng -
Pendirian Posko Terpadu Lebaran diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan arus mudik dan sosial. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta setiap personel dan instansi yang terlibat harus berkoordinasi dengan baik dengan stakeholder terkait demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Inilah bentuk operasi kemanusiaan dalam rangka memberikan jaminan kepada masyarakat yang mudik, sehingga mereka merasa aman dan nyaman tanpa terganggu permasalahan sosial di wilayah kita," kata Ahmad Luthfi saat membuka dan memberikan arahan kepada petugas Posko Terpadu Lebaran 2025 di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Senin, 24/3/2025.
Luthfi menjelaskan, Posko Terpadu Lebaran 2025 tersebut terhubung langsung dengan posko-posko yang ada di seluruh wilayah Jawa Tengah, baik pos yang sifatnya wilayah dari Dishub maupun pos di terminal-terminal.
"Jadi yang di wilayah, di posko-posko itu tersentralisasi di sini sehingga kita mudah mengendalikan. Artinya posko terpadu ini tidak berdiri sendiri, ada dari lalu lintas dan macam-macam," katanya.
Ada sembilan koordinator bidang (Korbid) yang terdapat di Posko Terpadu. Antara lain Korbid Lalu Lintas oleh Ditlantas Polda Jateng; Korbid Kamtibmas oleh Shabara Polda Jateng; Korbid transportasi oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jateng; Korbid infrastruktur oleh DPUBMCK Jateng; Korbid Energi oleh Dinas ESDM; Korbid Kesehatan oleh Dinas Kesehatan; Korbid Bencana oleh BPBD Prov Jateng; Korbid Ekonomi dan Kepokmas oleh Dinas Perindag; dan Korbid Komunikasi dan Informasi oleh Dinas Kominfo Jateng.
Posko Terpadu berfungsi untuk melakukan penetrasi seluruh data dari berbagai bidang tersebut. Untuk kemudian diolah dan disampaikan kepada masyarakat secara berkala melalui berbagai media.
"Prinsip pendirian posko ini adalah untuk melakukan penetrasi agar arus mudik-balik dan pelaksanaan lebaran nanti berjalan aman dan lancar," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Luthfi juga sempat berdialog dengan petugas di Pos Pengamanan Tol Klaten-Prambanan dan Pos Terminal Tirtonadi.
"Klaten kita cek terkait jalur fungsional dan operasional. Tol yang operasional sudah dilakukan dan yang fungsional sekitar 6,2 km sudah dibuka," katanya.
Ia juga menginstruksikan agar berkoordinasi dengan Dishub dan Ditlantas Polda Yogjakarta. Mulai dari pengaturan lalu lintas agar tidak menumpuk di tol dan rambu-rambu termasuk penerangan jalan.
"Kita arahkan agar rambu-rambu di pasang, kalau malam dinyalakan lampunya karena masih belum representatif makanya fungsional. Tadi hanya komunikasi itu," lanjut Luthfi.
Luthfi juga mengingatkan kepada petugas untuk tegas terkait kelaikan jalan transportasi umum. Hal itu ia sampaikan kepada petugas di Pos Terminal Tirtonadi. Ia tidak ingin kejadian rem blong seperti kasus di Guci terulang kembali.
"Cek sampai tuntas. Kalau nggak laik jalan tegaskan. Keselamatan paling utama. Kendaraan sumbu 3 juga mulai hari ini sampai tanggal 8 April sudah dilarang jalan kecuali angkut bahan pokok," tegasnya.
Terpopuler
1
Tari dan Tayu, Sosok Kartini Kembar Fatayat NU dari Kendal
2
Darul Amanah FA Jaring Bintang Lapangan Lewat Seleksi Terbuka SSB dan Beasiswa 2025/2026
3
6 Fakta Sejarah RA Kartini yang Jarang Diketahui Publik
4
Peringati HKBN 2025, LPBINU Kudus Gelar Pelatihan Driver Perahu Karet untuk Perkuat Kesiapsiagaan Bencana
5
Tumbuhkan Jiwa Mandiri dan Disiplin, Santri Pesantren Salafiyah Kangkung Kendal Semarakkan Ekstrakurikuler Pramuka
6
Kemandirian Kader Jadi Sorotan Ketua PW Ansor Jateng dalam Halal Bihalal PAC Ansor Gringsing
Terkini
Lihat Semua