Ta'dzim kepada Guru Salah Satu Prasarat Keberkahan Ilmu
Sore itu, tepatnya setelah shalat asar, tampak puluhan santri berjalan menuju ke rumah kiai untuk ngaji sorogan (ngaji dengan cara setor bacaan kitab).
Begitu mereka memasuki ruangan yang biasa digunakan untuk mengaji, mereka saling bergantian berjalan jongkok menghadap kiai lalu salaman dengan membolak-balikan tangannya untuk dicium sebagai penghormatan.
Salaman dengan mencium tangan kiai bukanlah pengultusan, akan tetapi perwujudan dari sebuah penghormatan (ta'dzim). Mengapa itu dilakukan?, karena di antara prasyarat berkah dan manfaatnya ilmu yang didapat dari seorang kiai / guru adalah ikhlasnya seorang kiai / guru dalam mengajarkan ilmunya dan ta'dzimnya seorang santri / murid kepada kiai / guru yang mengajarkan ilmunya.
Ta'dzim atau menghormat kiai / guru yang mengajarkan ilmunya adalah sikap dan tindakan yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
Hadits nabi:
تَعَلَّمُوْا وَعَلِّمُوْا وَتَوَاضَعُوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ
Artinya:
Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu. (HR Tabrani)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri