Taushiyah

Kambing Disembelih yang Masuk Surga Manusianya

Sabtu, 24 Juli 2021 | 17:00 WIB

Kambing Disembelih yang Masuk Surga Manusianya

Foto: Ilustrasi (nu online)

Ketika orang-orang sedang melihat proses penyembelihan hewan kurban, tiba-tiba ada yang nyeletuk "yang disembelih kambing, yang meronta kambing dan yang mati pun kambing, lalu dagingnya dibagikan, tapi yang mendapatkan pahala manusianya".

 

Memang, kalau Allah SWT ridha atas ketaqwaan dan keikhlasan manusia dalam berkurban, maka Allah akan mengganjar dengan pahala yang berlipat ganda dan akan memasukkan ke dalam surga-Nya, artinya yang masuk surga adalah manusianya dan bukan kambingnya (kecuali kambing yang menjadi pengganti Nabi Ismail ketika hendak disembelih Nabi Ibrahim).

 

Sungguh, manusia adalah makhluk yang paling mulia di muka bumi ini, yang oleh karenanya dalam keadaan bagaimanapun dan dalam bentuk apapun manusia tidak boleh dikurbankan. Saking mulianya manusia, semua yang ada di muka bumi ini telah ditundukkan oleh Allah untuknya sebagai sarana beribadah. 

 

Tinggal manusia mau mengambil pelajaran darinya atau tidak?. Sikap inilah yang akan menentukan nasibnya kelak, apakah ia termasuk orang yang beruntung atau yang merugi.

 

Kendati yang disembelih untuk kurban adalah hewan ternak, sedangkan manusianya hanya menyerahkan ketaqwaan dan keikhlasan dalam berkurban lalu mendapatkan balasan yang tidak terhingga, namun tidak semua orang mau memanfaatkan apa yang telah ditundukkan oleh Allah untuknya sebagai sarana penghambaan dan beribadah kepada-Nya, mengapa?, Hal ini dikarenakan keengganan mengambil pelajaran.

 

Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 13 :

 


وَمَا ذَرَاَ لَـكُمۡ فِى الۡاَرۡضِ مُخۡتَلِفًا اَلۡوَانُهٗ‌ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيَةً لّـِقَوۡمٍ يَّذَّكَّرُوۡنَ‏

 

Artinya: Dan (Dia juga mengendalikan) apa yang Dia ciptakan untukmu di bumi ini dengan berbagai jenis dan macam warnanya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. (QS An-Nahl : 13)

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng