Mulut latahnya seseorang yang lagi ditimpa kesusahan adalah menceritakan kesusahannya kepada orang yang ditemui, bahkan di situlah dipilihnya sebagai kesempatan untuk curhat.
Jangan engkau jual kesedihanmu kepada orang lain untuk mendapatkan belas kasihan, karena yang demikian tidak baik bagimu, sedangkan kalau engkau menyimpannya lalu mengadukannya kepada Allah, maka Allah akan mengganti darah dan dagingmu dengan darah dan daging yang lebih baik, artinya darah dan daging yang berdosa akan diampunkan dan berganti darah dan daging yang penuh dengan kebaikan.
Allah berfirman dalam hadits qudsi :
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِى الْمُؤْمِنَ فَلَمْ يَشْكُنِى إِلَى عُوَّادِهِ أَطْلَقْتُهُ مِنْ إِسَارِى ثُمَّ أَبْدَلْتُهُ لَحْمًا خَيْرًا مِنْ لَحْمِهِ وَدَمًا خَيْرًا مِنْ دَمِهِ ، ثُمَّ يَسْتَأْنِفُ الْعَمَلَ
Artinya :
Allah Tabaraka wa Taala berfirman, “Jika Aku (Allah) memberikan cobaan (musibah) kepada hamba-Ku yang beriman sedang ia tidak mengeluh kepada orang yang mengunjunginya maka Aku akan melepaskannya dari tahanan-Ku (penyakit) kemudian Aku gantikan dengan daging yang lebih baik dari dagingnya juga dengan darah yang lebih baik dari darahnya. Kemudian dia memulai amalnya (bagaikan bayi yang baru lahir)". (HR Al-Hakim)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
