Warga NU Diminta Jaga Kondusivitas dan Hargai Perbedaan di Pilkada 2024

Pati, NU Online Jateng

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati memberi perhatian serius terhadap gelaran Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) mendatang. Rais Syuriyah PCNU Pati turut menekankan pentingnya menjaga kondusivitas dan menghargai perbedaan yang ada.  

“Mari selalu menjaga kondusivitas dan jangan memperuncing perbedaan yang ada di masyarakat,” ujar Rais Syuriyah PCNU Pati KH Minanurrohman saat Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PCNU Pati, Ahad (8/9).

Dalam forum itu, Kiai Minan merasa perlu menekankan pesan untuk menjaga kedamaian. Mengingat, NU seringkali menjadi sasaran mencari dukungan dari pihak-pihak yang berkontestasi dalam Pemilu maupun Pilkada. 

“Silakan secara pribadi berpolitik, tetapi tidak diperkenankan menggunakan atribut NU,” ucapnya. 

Sejalan dengan hal tersebut, Ketua PCNU Kabupaten Pati, KH Yusuf Hasyim menyampaikan bahwa pihaknya menginstruksikan jajarannya untuk menjaga organisasi dengan menghargai perbedaan yang muncul dalam ajang pesta demokrasi tersebut. 

Ia juga menuturkan, NU merupakan organisasi besar dengan pengikut yang banyak. Bahkan, dia menyebut mayoritas warga Pati merupakan kalangan Nahdliyin. 

Hal ini menjadikan NU primadona, terutama dalam kontestasi politik. Namun, ia menegaskan, NU bukan organisasi yang berpraktik politik praktis. Gerakan NU lebih pada keummatan yang fokus pada bidang sosial keagamaan. 

“NU bukan partai politik. Tetapi dipandang banyak pihak memiliki kekuatan politik,” katanya. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, kalangan nahdliyin saat ini telah cerdas dalam menyikapi sesuatu, termasuk dalam hal politik. Kendati demikian, pihaknya tetap mengingatkan jajaran struktural maupun kultural NU untuk menjaga diri dengan tidak terjebak pada fanatisme berlebih dalam urusan politik.

“Meskipun NU tidak berpolitik praktis, namun apabila PCNU dimintai arahan dan pandangan terkait komitmen calon-calon di Pilkada terhadap NU maka akan kita sampaikan ke struktural dan warga NU,” pungkasnya.

 

Kontributor: Fikurl Umam