Syarif Hidayat
Kontributor
Kebumen, Jateng NU Online
Wakil Bupati Kebumen, Ristawati Purwaningsih mendorong kader Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PC PMII Kebumen untuk mampu menjawab tantangan jaman dengan melahirkan perempuan-perempuan hebat melalui sistem kaderisasi.
Hal itu disampaikannya saat membuka seminar Keperempuanan dan Sekolah Kader (SKK) KOPRI PC PMII Kebumen. Acara yang digelar selama 3 hari, yakni Jumat-Ahad (2-4/4) dengan mengusung tema Escalation the Spirit of Woman's Movement to Build up the Country itu digelar di Komplek Kampus Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen, Jawa Tengah.
"Tantangan yang dihadapi sekarang, di jaman yang penuh dinamika perubahan ini, KOPRI dituntut mampu merumuskan dan mengaplikasikan metode kaderisasi untuk melahirkan perempuan-perempuan hebat," tegas Rista.
Lebih lanjut, Rista menyampaikan, pihaknya menyambut baik kegiatan seminar dan SKK tersebut. Menurutnya kegiatan itu merapakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan kompetensi para kader-kader KOPRI untuk menghadapi dinamika, tantangan dan peluang di masa kini dan mendatang.
"Ini langkah konkrit bagi KOPRI untuk mencetak kader-kader yang berkualitas dan mampu untuk memahami tata kelola organisasi dengan baik dan benar sebagai modal untuk mengembangkan KOPRI. Tentu agar menjadi organisasi yang berdaya guna dan menyebarkan manfaat serta berpegang teguh pada akhlakul karimah yang diajarkan oleh islam. Ibarat kata, kalau memimpin itu menanam, maka kaderisasi itu pembibitannya," paparnya.
Rista berharap ke depan kader-kader terbaik KOPRI memiliki kompetensi, dan jati diri namun juga terbuka untuk hal-hal yang lebih baik serta mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman yang bergerak cepat.
Para peserta SKK KOPRI PMII Kebumen
Sementara itu, Ketua Umum KOPRI PKC PMII Jawa Tengah, Sukbaturrohmah menuturkan, selain kaderisasi formal, KOPRI sendiri juga memiliki jenjang kaderisasi non formal, salah satunya, yakni SKK yang tengah digelar tersebut.
"SKK ini menjadi pengkaderan non formal yang berorientasi membentuk komitmen dan eskalasi kader KOPRI agar tidak hanya memiliki kuantitas, namun juga kualitas dan kompetensi yang unggul," terang Rohmah.
SKK sendiri, kata Rohmah menjadi wadah pengkaderan non formal tingkat lanjutan yang dilaksanakan setelah kader mengikuti jenjang pengkaderan formal berupa Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan mengikuti Sekolah Islam dan Gender (SIG). Kedepan, usai menjalani Sekolah Kader Kopri (SKK), kader juga akan beranjak mengikuti jenjang selanjutnya, yakni Sekolah Kader Kopri Nasional (SKKN).
"Kami berharap SKK ini dapat memproduksi sosok perempuan yang mampu membangun dirinya, masyarakat, dan negara," ujarnya.
Rohmah menggambarkan bahwa masyarakat saat ini sangat membutuhkan sosok perempuan yang mampu bergerak aktif dan memiliki semangat juang melakukan perubahan demi terwujudnya negara yang kuat, hebat dan maju.
"Setiap kader KOPRI wajib memiliki kecerdasan, kompetensi, karya, dan dedikasi nyata. Dunia ini terlalu keras bila hanya bermodalkan kecantikan belaka," tandasnya.
Kontributor: Syarif
Editor: Ajie Najmuddin
Terpopuler
1
LP Ma’arif dan IPNU-IPPNU Jateng Gelar TOT: Bergerak Bersama Pelajar Berbudaya Annahdliyah
2
JPZIS Sejam Pati Gelar Khitan Gratis VVIP di Hotel Safin, Bantu Anak Yatim hingga Duafa
3
Ibu-Ibu IHM NU Weleri Kendal Sambangi Rumah Calhaj, Bawa Doa dan Semangat Persaudaraan
4
LBH Ansor Kendal Teguhkan Militansi Kader di PKD Boja: Bangun Generasi Melek Hukum dan Berakhlak
5
Instruksi Ketua Umum PBNU Kepada Kader Ansor di Harlah Ke-91
6
Fatayat NU Demak Pacu Kapasitas Kader, Dorong Perempuan Tangguh di Era Digital
Terkini
Lihat Semua