• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 14 Mei 2024

Nasional

Kongres telah Usai, Mari Beralih ke Festival Literasi PMII

Kongres telah Usai, Mari Beralih ke Festival Literasi PMII
foto: ilustrasi
foto: ilustrasi

Solo, NU Online Jateng

Menyambut momen Hari Lahir (Harlah) ke-61 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di bulan April ini, Jaringan Inti Ideologis PMII menyelenggarakan kegiatan 'Festival Literasi PMII'. Festival ini dihelat untuk mengkonsolidasikan jejaring komunitas literasi yang digerakkan oleh kader PMII di seluruh Indonesia.


Dikutip dari akun instagram @festivalliterasipmii, inisiator Festival Literasi PMII Joko Priyono mengungkapkan acara ini sudah digelar secara virtual mulai tanggal 1 April 2021 dan dihelat untuk mengembangkan gerakan literasi, khususnya di kalangan aktivis PMII, agar bergerak secara strategis serta siap mengawal permasalahan yang tengah dihadapi teman-teman relawan.


”Kita sedang menyiapkan, supaya acara nanti matang, dan teman-teman yang terlibat di sana tinggal berpatisipasi dengan khidmat. Partisipasi teman-teman media juga sangat dibutuhkan. Makanya dari awal ini sudah saya kampanyekan, supaya keterlibatannya menyeluruh,” ungkap Joko, kepada NU Online Jateng, Jumat (2/4).


Joko menambahkan fokus yang akan dibahas pada acara nanti menyasar pengembangan kemampuan literasi, seperti materi bacaan, perangkat analisis memahami situasi termutakhir, serta teknik penulisan. Nantinya, menurut Joko ini berguna bagi aktualisasi positif para kader-kader PMII.

 

”Rencana kita gelar selama dua Minggu. Rutin, intens, dan konsisten. Seperti harapan kami untuk segenap kerja komunitas literasi di akar rumput,” ungkapnya.


Dalam acara ini, harapan Joko, teman-teman media terlibat dalam dokumentasi dan juga memberi perspektif mengenai apa yang mesti dilakukan untuk mengembangkan komunitas gerakan literasi. Partisipasi media penting sebagai bekal etnografis memahami persoalan yang ada di tengah masyarakat.

 

Masih mengenai media, Joko menambahkan bahwa media punya ciri khas. Apalagi kerja mereka setiap hari kurang lebih bergumul dengan kepenulisan, ”Tiap media punya ciri khas. Platform-nya berbeda-beda pula. Semakin berwarna perspektif media, nantinya semakin menarik untuk disampaikan. Ini supaya teman-teman memiliki perbendaharaan mengenai media,” pungkasnya.

 

Penulis: Ajie Najmuddin

Editor: Muhammad Ishom


Nasional Terbaru