Staf Ahli Bidang Transformasi Digital Kementerian P2MI Himbau Kerja ke Luar Negeri Jangan Non Prosedural
Kamis, 31 Juli 2025 | 11:00 WIB

Staf Ahli Bidang Transformasi Digital Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Prof Dr Moch Chotib S.Ag, MM saat memberikan sambutannya di Aula Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Rabu (30/7/2025).
Ahsan Fauzi
Kontributor
Semarang, NU Online Jateng
Peluang kerja ke luar negeri terbuka lebar, namun masyarakat diimbau agar tidak tergiur berangkat secara non prosedural. Pasalnya, bekerja ke luar negeri secara ilegal berisiko tinggi karena tanpa perlindungan hukum dan fasilitas dari pemerintah.
Hal itu ditegaskan Staf Ahli Bidang Transformasi Digital Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Prof Moch Chotib, dalam Sosialisasi Peluang Kerja Migran dan Migrasi Aman bertajuk “Pergi Migran, Pulang Juragan” di Aula Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Rabu (30/7/2025).
“Silakan kerja ke luar negeri, tapi lewat jalur yang resmi. Kalau prosedural, PMI akan terdata, kontrak kerja jelas, gaji diketahui, ada perlindungan jika terjadi masalah,” tegas Chotib.
Ia menyebut, sekitar 90 persen permasalahan yang dialami oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) berasal dari proses keberangkatan yang tidak prosedural. Meski demikian, lanjutnya, pemerintah tetap hadir memberikan bantuan bagi PMI non prosedural yang mengalami masalah, mulai dari bantuan kesehatan hingga pemulangan jenazah jika meninggal dunia.
Chotib juga menyoroti pentingnya bekal kompetensi dan kemampuan bahasa asing. Menurutnya, tingginya biaya keberangkatan sering kali berasal dari pelatihan bahasa di tempat karantina. Namun jika sudah memiliki sertifikat bahasa dan keahlian dari BNSP, biaya hanya berkisar Rp15-20 juta.
Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian P2MI, A Gatot Hermawan menyampaikan resiko PMI non prosedural. Diantaranya, eksploitasi tenaga kerja, kekerasan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), gaji tidak dibayar hingga permasalahan sosial dan hukum.
"Waspadalah terhadap penawaran kerja informal, waspadalah terhadap iklan peluang kerja dengan sumber tidak jelas, pastikan legalitas dokumen persyaratan, tolak dan laporkan calo/penyalur kerja tidak bertanggung jawab dan hindari negara tujuan bekerja yang masuk daftar peringatan (Kamboja, Myanmar, Laos dan Thailand)," ucapnya
Rektor Unwahas, Prof Helmy Purwanto, menuturkan, peluang kerja ke luar negeri terbuka luas, banyak dan menjanjikan. Banyak negara-negara seperti Jepang, Korea, Eropa dan lainnya membutuhkan banyak tenaga kerja dari berbagai negara, termasuk untuk Indonesia.
"Bagi yang berminat kerja ke luar negeri. Silahkan bekali diri dengan keahlian, ilmu, bahasa dan budaya. Kerja dengan kompetensi di sektor formal, supaya aman dan terjaga dari sisi perlindungan hukum, kesehatan dan lainnya," ucapnya
Helmy melanjutkan, dengan sosialisasi peluang kerja ke luar negeri yang diinisiasi oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Unwahas bersama Kementerian P2MI, masyarakat Semarang dan khususnya civitas akademika Unwahas bisa lebih paham, menguasai perihal kerja di luar negeri, supaya kedepan yang berminat bisa mempersiapkan lebih matang.
"Saya berharap kedepan ada follow up dengan pelatihan-pelatihan supaya para mahasiswa punya bekal. Tagline Pergi Migran, Pulang Juragan bisa terwujud, bisa meningkatkan devisa dalam negeri, ekonomi Indonesia kedepan lebih baik," ungkapnya
Sementara itu, Wakil Walikota Semarang, Iswar Aminuddin, mengapresiasi kepada kampus Unwahas yang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi kerja ke luar negeri bersama Kementerian P2MI.
"Jarang-jarang kampus menggelar acara seperti ini. Pesan saya silahkan cermat dalam menggali informasi dan menentukan langkah, silahkan bisa menggali informasi dari Disnaker Kota Semarang dan P3MI. Kita (Pemkot Semarang, red) terbuka, membuka diri menjalin kerjasama peluang kerja ke luar negeri, belum lama kita juga MoU dengan Jepang," ucap Iswar
Iswar juga berharap jalinan kerjasama dan silaturahmi dengan stakeholder, termasuk dengan kampus Unwahas bisa tetap terjalin untuk Semarang semakin hebat dan semakin baik.
Sosialisasi berjalan semarak, diikuti ratusan mahasiswa dari Kampus-kampus se-Kota Semarang, juga diikuti para pelajar SMK, SMA dan MA di Kota Semarang.
Para pelajar dan mahasiswa tersebut mendapatkan sosialisasi dan penjelasan dari para narasumber, diantaranya; Staf Ahli Bidang Transformasi Digital Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia P2MI Prof Moch Chotib, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia P2MI A Gatot Hermawan, Wakil Walikota Semarang Iswar Aminuddin, Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia BP3MI Jawa Tengah Pujiono.
Selanjutnya, Rektor Unwahas Prof H Helmy Purwanto, Lembaga Studi Sosial dan Agama ELSA Iman Fadhilah, dan Bendahara PC HPN Kota Semarang Sri Nur Ainingsih.
Terpopuler
1
Bulan Safar Tidak Sial, Kecuali Bagi yang Melalaikannya!
2
Halaqah RMI PCNU Kendal: Komisi Media Pondok Gagas Strategi Dakwah Dunia Maya
3
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital Kementerian P2MI Himbau Kerja ke Luar Negeri Jangan Non Prosedural
4
Revitalisasi Nilai Pesantren, RMI PCNU Kendal Gelar Halaqah Pondok Pesantren se-Kabupaten Kendal
5
Porseni Madrasah Jateng 2025 di Banyumas: Panggung Prestasi, Sportivitas, dan Kebersamaan
6
PCNU Purworejo Rampungkan Safari Silaturahim, Siap Jalankan Program Strategis
Terkini
Lihat Semua