• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 30 April 2024

Regional

Soal Tanggul Jebol, Ansor Semarang Minta Pemkot Segera Atasi Infrastruktur Kawasan Rawan Rob

Soal Tanggul Jebol, Ansor Semarang Minta Pemkot Segera Atasi Infrastruktur Kawasan Rawan Rob
Ketua PC GP Ansor dibonceng motor kelliling lokasi banjir rob di kawasan Tanjung Mas (Foto: Dok)
Ketua PC GP Ansor dibonceng motor kelliling lokasi banjir rob di kawasan Tanjung Mas (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Jebolnya tanggul di area Tanjung Mas Semarang menjadi perhatian serius Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang. Abdur Rahman pimpinan tertinggi elemen kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Lunpia pun meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera memperbaiki permasalahan infrastruktur pantai.


"Saya sudah amati sendiri lokasinya (daerah rob). Sudah menerima berbagai masukan dari para kader (Ansor) yang tinggal di daerah rawan rob, terutama yang kemarin jadi korban jebolnya tanggul," kata Gus Dora, sapaan akrab Abdur Rahman kepasa NU Online Jateng, Selasa (31/5).


Gus Dora menilai ada beberapa infrastruktur yang kurang berfungsi dengan baik dan spesifikasinya kurang seperti drainase dan tanggul. "Kalau diperhatikan itu (tanggul) tidak menggunakan besi, jadi langsung jebol diterjang air yang deras. Kalau semisal ada besinya pasti tidak langsung jebol, tapi agak mleyot (condong) dan ada bocoran, tidak parah," ujarnya.


Gus Dora yang datang dengan perwakilan Lembaga Ekonomi Ansor (LEA) dan beberapa anggota Banser Tanggap Bencana (Bagana) tidak sebatas memberikan bantuan tali asih sebagai simbol persaudaraan bagi para kader yang jadi korban banjir rob, namun juga ikut menampung aspirasi para kader yang notabene juga warga pesisir.


"Ini dulu spek pembangunnya sesuai apa tidak, kita tidak jelas dan tidak tahu pasti. Yang jelas kami minta adanya perbaikan infrastruktur yang lebih baik," imbuhnya.


Di lain sisi lanjut dia, selokan di pemukiman warga dan sungai juga tidak berfungsi dengan baik. "Setiap ada hujan dan rob selalu ada tambahan tanah. Sungai jadi semakin dangkal, selokan juga ada yang mampet. Mestinya untuk setidaknya mengurangi pendangkalan ada pengerukan secara berkala," terangnya.


Selain persoalan tanggul dan drainase, Gus Dora juga menyoroti Pemkot Semarang dalam menyiapkan warga Semarang Utara untuk menghadapi bencana. Menurutnya hal itu dapat diperhatikan dari pembuatan tanggul tidak dilengkapi early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini adanya bencana. 


"Sirine tanda bahaya mestinya ada sebagai tanda persiapan jika air laut mulai pasang. Masyarakat tidak selalu update informasi dari BMKG atau lainnya," ungkapnya.

 

Wali Kota Semarang H Hendrar Prihadi cek lokasi banjir rob di kawasan Tanjung Mas (Foto: Dok)


Sejumlah keluhan lain lanjutnya, adalah tentang cara penanganan bantuan bagi korban bencana yang belum terprogram dengan potensi lokal. Dia sebut perilaku 'mremo' (menaikkan harga secara mendadak) pada sejumlah layanan jasa.


Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bergerak cepat menangani tanggul jebol di wilayah Tanjung Mas. Dia datang didampingi jajaran Pemerintah Kota Semarang antara lain dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, hingga Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang.


Hendi menyebut, tanggul yang terdeteksi jebol ada dua titik yaitu di area sekitar PT Lamicitra Nusantara dan Kampung Ujung Seng. Sebab jebolnya tanggul karena terjadinya air pasang tertinggi dalam waktu satu dekade terakhir di Kota Semarang. 


"Puncak air pasang tertinggi sebelumnya terjadi bulan Juni tahun 2020, ketinggiannya 1,8 meter. Dan untuk hari ini ketinggian air pasang mencapai 2,1 meter. Jadi sebagian limpas, sebagian lagi membuat tanggul jebol," terangnya.


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
 


Regional Terbaru