• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Regional

SEMARAK RAMADHAN

Safari Ramadhan untuk Pererat Ulama dan Umara 

Safari Ramadhan untuk Pererat Ulama dan Umara 
Kegiatan Safari Ramadhan dan santunan anak yatim oleh Pemkab Brebes (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)
Kegiatan Safari Ramadhan dan santunan anak yatim oleh Pemkab Brebes (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)

Brebes, NU Online Jateng
Pemerintah Kabupaten Brebes menggelar Safari Ramadhan 1444 Hijriah putaran pertama di Masjid Al-Azhar Desa Janegara, Kecamatan Jatibarang, Brebes. Jumat (24/3) malam. 


Safari Ramadhan sebagai upaya mempererat silaturahim antara ulama dan umara serta masyarakat Brebes. Acara diawali dengan dengan Shalat Maghrib, Isya, dan Tarawih berjamaah dilanjutkan sambutan dan tausiyah. 


Dalam sambutannya Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH mengaku bangga dan bahagia karena bisa kembali bertemu setelah didera pandemi Covid-19. 


“Alhamdulillah, silaturahim bisa menjadi wadah menyampaikan informasi sekaligus menyerap aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat. Informasi tersebut bisa didengar langsung sebagai referensi dalam pembangunan daerah ke depan,” ujarnya.


Urip berharap, di momen silaturahIm ini tidak hanya mendapatkan siraman rohani dari para kiai, juga dapat mempererat jalinan komunikasi. Sehingga berbagai persolan serta aspirasi masyarakat bisa dicarikan solusi, demi pembangunan Kabupaten Brebes yang lebih baik lagi.


Ulama setempat, Ustadz Jazuli Purnomo dalam tausiyahnya menaparkan pentingnya bersyukur. Untuk itu, memasuki bulan suci Ramadhan, harus banyak bersyukur. Jika menghitung seberapa banyak nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, niscaya tidak akan mampu untuk menghitungnya. 


“Sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat-Nya, karena masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Bersyukur akan nikmat sehat sehingga dapat menunaikan ibadah pada bulan Ramadhan yang sangat mulia ini. Orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah SWT, niscaya akan mendapatkan lebih banyak nikmat lainnya. Namun Kalau tidak pandai mensyukurinya, niscaya akan mendapatkan azab yang pedih,” tutur Ustadz Jazuli Purnomo.


Ia menerangkan, selama 30 hari puasa di bulan Ramadhan, ada 3 (tiga) fase yang dilalui yang dibagi dalam 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari ketiga. Setiap fase tersebut mempunyai banyak keutamaannya.


Jazuli menjelaskan tentang keutamaan 10 hari pertama puasa di bulan Ramadhan. Pada fase ini akan menjadi hari yang paling sulit dan memiliki banyak keutamaan lantaran dibutuhkan adaptasi dan penyesuaian diri yang baik. 


"Fase 10 hari pertama Ramadhan memang merupakan fase terberat dan tersulit, karena merupakan fase peralihan dari kebiasaan pola makan normal menjadi harus menahan lapar dan haus mulai dari subuh hingga maghrib," terangnya.


Disampaikan, 10 hari pertama adalah fase rahmat. Ini fase yang berat. Menghadapi fase perubahan kebiasaan diri. Ini sebagai ujian terberat dalam mencapai suatu ketaqwaan, namun paling banyak mendapatkan pahala. Pada fase ini dibukakan pintu rahmat yang seluas-luasnya. Jadi kita harus berlomba-lomba berbuat kebaikan.


Fase kedua lanjutnya, adalah fase maghfirah (ampunan), di dalam Surah Ali Imran: 133 dijelaskan, dan bersegeralah kamu menuju ampunan (maghfirah) Tuhanmu.  Dan fase 10 hari akhir Ramadhan sebagai fase pembebasan dari api neraka. 

 
“Puasa tidak hanya menahan diri dari hawa nafsu. Namun juga menahan pikiran, hati dan panca indra dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa adalah ladang untuk menanam dan memanen kebaikan,” tutup Jazuli mengakhiri tausiyahnya.


Safari Ramadhan ini juga diisi dengan pemberian bantuan santunan dari Baznas Kabupaten Brebes kepada anak yatim piatu, kaum duafa, serta penyandang disabilitas. Santunan diberikan Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin usai shalat tarawih berjamaah.


Penulis: Wasdiun 


Regional Terbaru