• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Regional

Resmi Dilantik, MWCNU Mranggen Diminta Kembalikan Kejayaan NU di Demak

Resmi Dilantik, MWCNU Mranggen Diminta Kembalikan Kejayaan NU di Demak
Kegiatan Peringatan Harlah ke-99 NU dan pelantikan Pengurus MWCNU Mranggen, Demak (Foto: NU Onlline Jateng/Nanang)
Kegiatan Peringatan Harlah ke-99 NU dan pelantikan Pengurus MWCNU Mranggen, Demak (Foto: NU Onlline Jateng/Nanang)

Demak, NU Online Jateng
Sejarah kejayaan Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Kabupaten Demak dan sekitarnya dipelopori oleh oleh para kiai dan tokoh dari Mranggen. Oleh karena itu, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mranggen diharapkan mampu mengulang kembali sejarah tersebut.


"Momentum pelantikan jajaran Pengurus MWCNU Mranggen masa khidmah 2022-2027 untuk menunjukkan kapasitasnya mengembalikan torehan sejarah yang pernah diukirnya," ujar Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak KH Muhammad Aminuddin saat memberikan sambutan di Gedung MMWCNU setempat


Kepada NU Online Jateng, Ahad (27/2) Kiai Aminuddin menyampaikan harapan besar agar perkembangan Jamiyah Nahdlatul Ulama di Kecamatan Mranggen makin besar dan mampu membangkitkan sejarah masa lalu.


"Tahun 1970an NU berkibar di Demak, para pelopornya adalah ada di Mranggen. Maka kejayaan NU dahulu kami harap akan terus berlanjut di masa-masa sekarang," ucapnya. 


Menurutnya, Kecamatan Mranggen sangat berbeda dengan kecamatan-kecamatan lain di Demak dalam berbagai aspek, terutama ketika membahas tentang NU. Di Demak dahulu terkenal dengan istilah BMW (Bonang, Mranggen, Wedung). 


"Di Mranggen semuanya ada lengkap, mulai pesantrennya, para masyayekhnya, tokoh-tokoh pergerakan dan tokoh mudanya, semua ada di Mranggen," ungkapnya.


Disampaikan, dengan adanya struktur kepengurusan MWCNU yang baru dirinya meminta untuk bergerak dengan semangat terbarukan yang mampu membangkitkan etos berorganisasi, berkhidmah untuk umat, dan lebih kompak, serta membawa Jamiyah NU Mranggen lebih maju.


"Kita berorganisasi diibaratkan dua tangan yang saling tolong menolong, bisa saling bertemu. Beda dengan telinga, tidak pernah ketemu. Maka dalam kepengurusan jangan seperti telinga, jadilah seperti tangan, satu sama lain pasti ada kekurngan dan kelebihan maka harus bisa melengkapi," tuturnya.


Aminuddin pun mengingatkan hasil Muktamar ke-34 NU di Lampung membawa semangat kemandirian NU sebagaimana yang diharapkan para masyayikh. Artinya, program-program kerja di jajaran NU tidak sekadar mengurusi amalan ahlussunnah wal-jamaah an-nahdliyyah serta syiar, namun juga kesejahteraan umatnya.


"Maka kami sangat berharap kita bersama-sama menyukseskan program andalan NU di Jateng yaitu Koin NU. Dengan Koin NU, maka semua program NU akan bisa terlaksana. Tidak perlu proposal, karena memiliki kemandirian. Di Demak sudah mulai bergerak di mana-mana, maka Mranggen kami berharap juga bergerak," ucapnya.


Mustasyar MWCNU Mranggen yang juga Pengasuh Pesantren Daarul Ma’wa (Futuhiyyah Ndalem), Prof KH Abdul Hadi Muthohar menyatakan mendukung semangat hasil kemandirian organisasi.


Mursyid Thariqah Qadiriyah wan-Naqsabandiyah yang kini berprofesi sebagai seorang guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo ini menyontohkan salah satunya dengan pengelolaan zakat mal untuk kesejahteraan umat.


"NU harus mampu menyejahterakan umat, kalau perlu memiliki zakat mal, itu sesuai keterangan menurut Sabilal Muhtadin karya ulama besar asal Banjar, Kalimantan, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Bahwa uang ditampung kemudian digulirkan untuk menolong kaum muslimin untuk kebangkitan ekonomi dibolehkan," ungkapnya.


Ketua MWCNU Mranggen KH Ja'far Shodiq menegaskan, pelantikan pengurus sekaligus sebagai peringatan hari lahir (Harlah) NU versi hijriah dengan mengusung tema 'Nderek Ulama Ngrencangi Umat'.


"Dipilihnya tema ini untuk mengingatkan kepada Nahdliyin yang mengemban amanat sebagai pengurus NU agar selalu mengikuti arahan dan bimbingan ulama dalam menggerakkan roda organisasi," kata Ja'far.


Dirinya berharap, tema tersebut juga dapat memperkokoh semangat para pengurus dalam memberikan pelayanan kepada Nahdliyin. Karena menurutnya, tugas utama pengurus adalah memberikan layanan kepada masyarakat, utamanya warga NU.


"Selesai harlah dan pelantikan, semua pengurus MWCNU baik harian, perangkat atau lembaga dan badan otonom akan dikonsolidasikan posisinya sebagai bagian dari rumah MWCNU Mranggen," pungkasnya.


Beberapa tokoh yang hadir menyaksikan pengukuhan pengurus antara lain; Pengasuh Pesantren Girikusumo KH Munif Muhammad Zuhri, Wakil Bupati Demak yang juga Pengasuh Pesantren Al-Amin KH Ali Makhsun, dan pengurus badan otonom (Banom) NU.


Pengirim: Nanang Qosim
Editor: Samsul Huda


Regional Terbaru