• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

Rais Ranting NU Mranggen Demak Paparkan Tiga Niat dalam Lailatul Ijtima

Rais Ranting NU Mranggen Demak Paparkan Tiga Niat dalam Lailatul Ijtima
Kegiatan lailatul ijtima NU Ranting Mranggen, Demak (Foto: NU Online Jateng/Ben Zabidy)
Kegiatan lailatul ijtima NU Ranting Mranggen, Demak (Foto: NU Online Jateng/Ben Zabidy)

Demak, NU Online Jateng
Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki banyak tradisi yang telah dijalankan dan diajarkan turun-temurun oleh para pendiri dan kiai-kiai NU, salah satunya adalah lailatul ijtima.


Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk menjalin silaturahim antara pengurus struktural NU bersama para jamaah dalam rangka untuk menguatkan jamiyah (organisasi) NU dan juga untuk meningkatkan amaliyah ubudiyah warga masyarakat khususnya warga NU.


Dari hal tersebut, menjadi dasar Pengurus Ranting NU Desa Mranggen mengajak setiap warga NU merutinkan lailatul ijtima sebagai salah satu tradisi yang tak terpisahkan dari NU.


Sabtu (4/6) malam PRNU Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak menggelar kegiatan lailatul ijtima di Mushala Al-Ikhlas Jl Rayungkusuman III dihadiri semua pengurus, serta badan Otonom yakni Muslimat, Fatayat, GP Ansor, dan IPNU-IPPNU.


Rais Ranting NU Mranggen KH Abu Hasan Asy’ari menjelaskan, setidaknya ada tiga niat dan tujuan dalam Lailatul Ijtima. Pertama, mencari dan mengharap ridha Allah SWT dan berkah doa dari Hadratusy Syekh KH Hasyim Asy’ari. 


"Hal ini sebagaimana dawuh beliau, sing sopo wonge gelem ngopeni NU tak anggep santriku, sing sopo wonge dadi santriku tak dongak ake husnul khatimah sak anak putune (Siapa yang mau mengurusi NU, aku anggap sebagai santriku. Siapa yang jadi santriku, maka aku doakan husunul khatimah beserta keluarganya," terangnya.


Kedua lanjutnya, sebagai ajang silaturahim. Karena di dalamnya terkandung mengharap bertambahnya berkah usia dan dan rezeki, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Muhammad SAW.


"Ketiga, niat birrul walidain (berbakti kepada orang tua), karena dalam lailatul ijtima dibacakan tahlil dan doa maghfirah untuk kedua orang tua," terangnya.


Wakil Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mranggen KH Misbah Mahmud menyampaikan, lailatul ijtima merupakan tradisi NU yang sudah mengakar sejak NU berdiri untuk menghidupkan majelis ilmu, konsolidasi, sekaligus silaturahim.


“Lailatul ijtima merupakan tradisi berkumpul untuk mendapatkan dan menghidupkan sunnah nabi, seperti majelis ilmu, istigotsah, dan lainnya agar lebih dekat kepada Rasulullah Muhammad SAW,” ucapnya. 


Di akhir acara, mauidhah hasanah oleh KH Roghibin Abdur Rozaq menyampaikan seputar hikmah halal bihalal dan silaturahim hingga jam 22.00 WIB. Acara ditutup dengan doa dan makan bersama.


Pengirim: Ben Zabidy


Regional Terbaru