Semarang, NU Online Jateng
Anggota Sterring Commite (SC) Konferensi Wilayah (Konferwil) XVI NU Jateng Samsul Huda mengatakan, tim SC telah memutuskan untuk materi sidang Komisi Program Kerja yang bakal dibahas di arena Konferwil NU adalah materi sidang yang pernah dibahas dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) NU Jateng di Pesantren Al-Musyaffa Kendal.
"Apa yang telah diputuskan di arena Muskerwil NU di Kendal disepakati akan menjadi bahan sidang komisi pada Konferwil NU Jateng di Gedung Aswaja Kota Pekalongan pada Selasa (5/3/2024)," ujarnya.
Disampaikan, sebenarnya materi-materi sidang komisi yang diputuskan di Muskerwil NU di Kendal merupakan bahan yang bakal dibahas di Konferwil. Akan tetapi karena pelaksanaan Konferwil NU diundur, maka materi-materinya menjadi bahan bahasan di arena Muskerwil.
"Ini perlu saya jelaskan, agar tidak terjadi kesalahpahaman peserta Konferwil yang bakal dihadiri oleh utusan cabang dan MWCNU se-Jateng," ucapnya.
Menurutnya, pembahasan materi program kerja di forum Muskerwil tidak difokuskan untuk dilaksanakan pengurus periode perpanjangan saja. Tetapi lanjutnya, juga disiapkan untuk materi konferwil, sehingga materi konferwil sudah disiapkan sejak dini.
"Kita akan belajar, sebisa mungkin program kerja disiapkan berkesinambungan dan fleksibel, tidak bongkar pasang ketika alih kepemimpinan pengurus," ucapnya.
Tanpa bermaksud menomorduakan bidang lain, Samsul Huda yang juga Pemimpin Umum NU Online Jateng itu menyampaikan, program penguatan kader supaya dijadikan prioritas. pendidikan kader di tiap badan otonom terus dijalankan, beriringan dengan Pendidikan Dasar (PD) PKPNU.
Kegiatan rapat panitia gabungan PWNU Jateng dengan PCNU Kota Pekalongan untuk cek persiapan akhir Konferwil di Kota Pekalongan (Foto: Dok Irun)
"Selain program pengkaderan, ada 7 bidang program yang diamanatkan, meliputi bidang pendidikan yang mengamanatkan kepada LP Ma'arif dan RMI agar selalu meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, khusus untuk RMI supaya menyiapkan operator yang berkompeten di tiap pesantren untuk mengantisipasi pelaksanaan UU Pesantren dan regulasi turunannya," terangnya.
Selanjutnya di bidang ekonomi memaksimalkan potensi ekonomi di lingkungan internal NU, sederet aktivitas internal NU jika dikonsilidir menjadi dinamisator sektor riil warga NU dan menumbuhkan nilai tambah sektor ekonomi nahdliyin.
"Di bidang politik yakni mendirikan forum silaturahim nahdliyin lintas potensi dan profesi. Kemudian bidang publikasi, data, dan dokumentasi ada penguatan gerakan dakwah an-Nahdliyah melalui media yang dikelola NU dan peningkatan kapasitas dan kompetensi mubaligh NU," ungkapnya.
Sementara di bidang sosial dan kesehatan ada prgram memaksimalkan peran NU Jateng Peduli, fasilitasi dan advoksi pendirian rumah sakit/klinik NU. Bidang manajemen organisasi inventarisasi aset dan potensi jamiyah dan warga untuk digerakkan bersama-sama mensukseskan program organisasi.
Terakhir sambungnya, bidang pemikiran keagamaan, mengupayakan perluasan forum-forum pembahasan isu-isu aktual dengan melibatkan seluruh potensi yang dimiliki NU.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
