• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Regional

PWNU Jateng: Kita Harus Bersyukur Masih Bisa Khidmah di Jamiyah 

PWNU Jateng: Kita Harus Bersyukur Masih Bisa Khidmah di Jamiyah 
Ketua PWNU Jateng KHM MUamil (tiga dari kiri) saat menerima potongan tumpeng di Harlah IPNU-IPPNU (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
Ketua PWNU Jateng KHM MUamil (tiga dari kiri) saat menerima potongan tumpeng di Harlah IPNU-IPPNU (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Pemalang, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KHM Muzamil mengatakan, sebagai Nahdliyin harus banyak bersyukur karena mendapat kesempatan menjadi pengurus di NU, lembaga, dan Badan Otonom (Banom) di berbagai tingkatan.


"Khidmah pada NU beserta badan otonomnya seyogyanya kita syukuri dengan baik. Dalam keadaan apapun dan di manapun seyogyanya seluruh kader dan anggota NU berbahagia, tidak perlu bersedih. Karena tidak banyak yang memiliki kesempatan yang sama," ujarnya.


Hal itu disampaikan Kiai Muzamil saat memberikan pengarahan pada acara 'Gebyar Kebangsaan Pelajar Berbudaya' dalam rangka peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-68 IPNU dan ke-67 IPPNU tingkat Jateng di Gedung DPRD Pemalang, Sabtu (20/3) malam.
 

Disampaikan, warga NU tidak perlu khawatir tentang adanya perbedaan pandangan di antara para pemimpin, karena perbedaan yang ada masih didasarkan pada ilmu dan adab. "Perbedaan itu akan selalu ada, kita sebagai anggota tinggal memilih pandangan yang argumentasinya kuat, dan menghormati pandangan lainnya," terangnya.


Menurutnya, kader-kader IPNU-IPPNU harus memperkuat basis keilmuan dan integritas kepribadian yang baik, karena kedua hal pokok tersebut akan menjadi bekal yang berharga dalam kehidupan mendatang. 


"Peradaban suatu bangsa yang agung selalu didasari pada penguasaan ilmu dan akhlak yang mulia, sebagaimana dicontohkan oleh para ulama dan umara terdahulu yang shalih. "Para sahabat nabi dan para tabi'in serta tabi'ut tabi'in berhasil mengembangkan peradaban yang menjadi rujukan peradaban bangsa lain di dunia karena mereka sangat mencintai ilmu dan akhlak yang mulia," ucapnya.


Namun lanjutnya, justru karena semangat mengembangkan ilmu dan akhlak yang mulia menjadi menurun, maka menurunlah derajat peradaban kehidupannya. "Kita lihat dalam sejarah kejatuhan peradaban karena kurangnya persatuan dan kesatuan, menurunnya etos belajar dan penelitian yang ada untuk kemaslahatan umat," imbuhnya.


Ditegaskan, ilmu dan akhlak yang luhur merupakan manifestasi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Taala. Nabi Adam AS membangun peradaban didasari pada pengakuan bahwa dirinya membutuhkan kasih sayang dan pengampunan dari Allah Ta’ala. 


"Demikian juga Nabi Yunus juga melakukan pengakuan yang sama. Nabi Ibrahim AS membangun peradaban dengan memohon putra putri yang shalih shalihah. Demikian pula Nabi terakhir Muhammad SAW membangun peradaban dengan kalimat tauhid, ilmu, dan menyempurnakan akhlaq umat manusia," bebernya.





Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Tengah Syaiful Kamaluddin dalam kesempatan yang sama menyampaikan, kehidupan Islam tergantung pada ilmu dan ketaqwaan. Menurutnya, IPNU dan IPPNU telah berkontribusi positif yang dengan kaderisasi telah melahirkan banyak tokoh di berbagai bidang. 


“Sudah saatnya kader-kader IPNU-IPPNU harus memiliki idealisme. Jangan takut untuk bergerak mengembangkan potensi diri sesuai disiplin keilmuan masing-masing,” ungkapnya.


Ketua PW IPPNU Jateng Nirma Aini Masfufah menjelaskan, kegiatan gebyar kebangsaan dihadiri Pimpinan DPRD Propinsi, Kesbangpol Propinsi, Ketua PCNU dan pimpinan Badan Otonom NU khususnya PC IPNU dan IPPNU se-Jawa Tengah.


Pengirim: Insan Al-Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru