• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Regional

Pergunu Kendal Soroti Maraknya Berita Lelayu Covid di Medsos dan Group WA

Pergunu Kendal Soroti Maraknya Berita Lelayu Covid di Medsos dan Group WA
Foto: Ilustrasi (istimewa)
Foto: Ilustrasi (istimewa)

​​​​Kendal, NU Online Jateng 
Akhir-akhir ini pandemi Covid-19 kembali melonjak banyak daerah ditetapkan menjadi zona merah. Seiring dengan itu berita orang sakit dan meninggal dunia intensitasnya juga meningkat menggeser berita-berita yang menyenangkan.

 

"Banyaknya berita lelayu khususnya yang disebabkan oleh Covid-19 bagi sebagian orang menjadi beban psikologis tersendiri sehingga memunculkan pro dan kontra perlu tidaknya berita tersebut terus dishare di tengah meningkatnya pandemi Covid-19," ungkap Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kendal Muhammad Umar, Senin (6/7).

 

Dikatakan, informasi di grup WA yang dia ikuti beritanya banyak mengabarkan orang sakit dan meninggal dunia. Belum lagi di jagad media sosial (Medsos) facebook, instagram, dan twitter.

 

"Rata-rata berita orang meninggal di group WA yang saya ikuti sekitar 7 sampai 10 tiap harinya," terangnya.

 

Dia sendiri sebenarnya merasa dilematis terhadap masalah ini. Satu sisi dia sering diminta tolong menshare berita-berita semacam itu dengan harapan teman-temannya ikut membantu mendoakan. "Saya akhirnya dengan senang hati membantu, siapa tahu menjadi amal kebaikan untuk kita bersama," kata Umar. 

 

Pengurus Pergunu yang lain Abdul Wahid berkomentar masa pandemi ini kabar sakit dan kematian akan membebani masing-masing anggota grup yang secara psikologis cara menerimanya juga berbeda. Bagi yang tegar menurutnya tidak berpengaruh, tapi bagi yang hatinya kecil (jawa : cilik aten) bisa berpengaruh tidak baik.

 

Senada dengan Abdul Wahid Ketua PC Fatayat NU Kendal Ni'mallatif yang juga seorang guru mengaku dia dan keluarga secara psikologis termasuk yang terbebani oleh berita kematian. Nikmah begitu akrab disapa, mengaku ketika ada berita l kematian yang disiarkan lewat pengeras suara dirinya kadang menutup telinga.

 

"Mari kita berdoa  agar pandemi covid cepat selesai sehingga berita berganti yang menyenangkan," ajaknya.

 

Anggota grup Siti Musdalifah punya pendapat lain. Baginya berita semacam itu tidak menjadi beban. Semua pihak harus menyadari dan memaklumi karena situasinya demikian. "Yang penting kita doakan agar yang sakit segera diangkat penyakitnya dan yang meninggal keluarganya diberi ketabahan," ucapnya.

 

Sependapat dengan Siti Musdalifah, guru SMKNU 01 Kendal Marhamah berkomentar singkat, baginya tidak menjadi beban, yang penting ikut mendoakan yang sedang kena musibah semoga diberi kekuatan dan ketabahan.

 

Kontributor: Fahroji
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru