Pengasuh PPDA Semarang Minta Santri Teladani Cahaya dari Nusantara
Semarang, NU Online Jateng
Pengasuh Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah wal-Jama'ah (PPDA) atau Durrotu Aswaja, Kiai Agus Ramadhan meminta santri belajar dan meneladani sifat mulia yang ada dalam buku Cahaya dari Nusantara. "Saya harap para santri, trrutama yang membaca buku Cahaya dari Nusantara," kata Kiai Agus di kediamannya, Ahad (7/3).
Hal itu dia tegaskan karena para santri pada Jum'at (5/3) malam, telah menggelar Seminar Bedah Buka karya Habib Muhdhar Ahmad Assegaf yang disiarkan secara langsung dari PPDA, Dukuh Banaran, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang yang menghadirkan penulis buku dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Muhammad Muzamil sebagai pembanding.
"Buku ini merupakan biografi orang yang sangat alim dan amilin, di mana di dalamnya menerangkan kegiatan sehari-harinya yang kemudian kita diharapkan bisa menirunya, khususnya dalam thalabul ilmi, pencarian ilmu," ucapnya.
Menurutnya, Habib Luthfi laksana cahaya dari Nusantara yang menerangi dunia. "Acara tersebut tidak lain dan tidak mungkin diharapkan kecuali guna memupuk semangat dalam menuntut ilmu bagi setiap pencari ilmu," tuturnya.
Sementara, Ketua Panitia Aliyul Wafa mengatakan, bedah buku merupakan salah satu dari rangkaian acara Haflah Akhir Sannah (HAS) pesantren yang umumnya santri mahasiswa Univertas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, dan Universitas Diponegoro (Undip).
"Sarasehan merupakan satu agenda dari serangkaian acara HAS dimana di dalamnya disajikan suatu topik untuk dibahas dengan menghadirkan pembicara yang ahli dalam bidang tersebut," terangnya.
Cahaya dari Nusantara merupakan buku yang mengulas pemikiran dan aktivitas tokoh sufi dunia, Habib Muhammad Lutfhi bin Yahya. Para santri diharap bisa meneladani peran orang nomor satu di Jam'iyyah Ahluth-Thariqah Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) dalam beragama, bermasyarakat, dan bernegara.
"Untuk santri sekitar 300 lebih, belum ditambah tamu undangan tokoh-tokoh sekitar Banaran, Takmir Masjid, perwakilan pondok, organisasi kampus, asatidz pondok, dan beberapa wartawan yang meliput acara," beber pria berkaca mata itu.
Untuk menambah syiar, lanjutnya kegiatan juga disiarkan secara langsung dari channel youtube pesantren yang telah mendapat lebih dari 7000 subcriber. "Pagelaran ini juga ditayangkan secara langsung melalui channel youtube pondok," pungkasnya. (*)
Kontributor: Diyaul Aziz
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
