• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

Pelatihan Menulis IPNU-IPPNU untuk Wujudkan Kader Melek Media

Pelatihan Menulis IPNU-IPPNU untuk Wujudkan Kader Melek Media
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Semarang, NU Online Jateng
Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang adakan Pelatihan Menulis Artikel Ilmiah dan Populer secara daring pada Sabtu (09/9).

 

Ketua PKPT IPNU UIN Walisongo Semarang Achmad Saifuddin Nadhif mengatakan, sebagai kader IPNU-IPPNU sekaligus mahasiswa sudah seharusnya kita menjadi pemuda yang religius dan berintelektual, dan salah satu caranya dengan menguasai skill kepenulisan.

 

“Dengan aktif membaca dan menulis akan menambah wawasan berpikir kita dan sekaligus melek media, maka jangan berhenti menulis,” ucapnya kepada NU Online Jateng.

 

Karena menurutnya, menulis merupakan salah satu hal yang dapat membantu kita mudah dalam memahami sesuatu. Dan tulisan adalah cerminan kepribadian kita, jika tulisan kita bagus itu menandakan wawasan kita baik, begitu juga sebaliknya. “Maka harapannya dengan adanya pelatihan menulis ini bukan hanya menjadi teori, namun nanti juga ada imbasnya,” pesannya.

 

Narasumber dalam pelatihan Hikmah Imroatul Afifah menyampaikan, di NU banyak sekali oramg-orang berintelektual namun tidak banyak dari mereka yang bisa menulis dan menyampaikan gagasanya tersebut. “Maka belajar dan menguasai skill menulis ini sangat penting, apalagi untuk mahasiswa. Belajar menulis ini sama seperti kita memaknai kehidupan is never end,” tegas editor NU Voices tersebut.

 

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPPNU Lowokwaru, Kota Malang itu juga mengatakan, selain mengikuti pelatihan-pelatihan menulis, salah satu yang bisa dilakukan untuk mengasah skill kepenulisan adalah dengan menulis setiap hari. Baik itu melalui Facebook, Instagram, cerita di WhatsApp, atau platform media sosial lainnya.

 

Mengutip satu hadits Hikmah menjelaskan bahwa menulis merupakan perbuatan kita dalam menebar kebaikan dan barang siapa yang meniru perbuatan kita maka ia mendapat pahala sebanyak pahala orang lain yang telah melakukan perbuatan baik tersebut tanpa mengurangi pahala orang-orang yang telah melakukannya.

 

“Menulis saja terus, karena tanpa disadari tulisan kita akan terus meningkat berbanding lurus dengan jam terbang kita,” tambahnya.

 

Menurutnya, sejelek apapun tulisan itu mempunyai jatah pembacanya masing-masing. Mengutip pesan dari Hilma Anis Penulis Novel Catatan Hati Suhita dia berpesan kepada peserta untuk menulis tanpa mengharap imbalan untuk terkenal tapi menulislah dengan tulus dan ketenaran itu hanyalah bonus.

 

“Menulis dengan tulus akan memberikan ruh pada tulisan kita, sehingga pesan yang kita sampaikan akan mudah diterima oleh pembaca,” tutupnya.

 

Kontributor: Imam Mawardi
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru