• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Regional

SEMARAK RAMADHAN

NU Jateng: Lailatul Qadar Mudah Didapat Jika Jauhi Maksiyat

NU Jateng: Lailatul Qadar Mudah Didapat Jika Jauhi Maksiyat
Kegiatan pengajian rutin ke-3 bulan Ramadhan di Kantor Kesbangpol Pemprov Jateng (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
Kegiatan pengajian rutin ke-3 bulan Ramadhan di Kantor Kesbangpol Pemprov Jateng (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah HM Muzamil mengatakan, umat Islam hari-hari ini dalam 10 terakhir di bulan Ramadhan sangat disibukkan untuk mendapatkan Lailatul Qadar yakni malam 1000 bulan.


"Lailatul Qadar merupakan anugerah dari Allah SWT yang tiada taranya. Umat Nabi Muhammad Saw yang umurnya rata-rata 63 tahun, namun tetap memiliki nilai ibadah maksimal karena adanya barakah lailatul qadar", ujarnya.


Hal itu disampaikan Kiai Muzamil saat didaulat menyampaikan taushiyah di Kantor Kesbangpol Jateng, Kamis (13/4/2023) siang.


Disampaikan bahwa setiap orang mukmin yang tidak melakukan maksiyat akan mendapatkan lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Tentang kapan datangnya lailatul qadar, para ulama menjelaskan bahwa malam lailatul qadar adalah malam turunnya Al-Qur'an. 


"Al-Qur'an turun dua tahap. Pertama, diturunkan dari lauhul Mahfudz ke langit dunia. Dan kedua, diturunkan dari langit dunia kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril," terangnya.


Menurutnya, Al-Qur'an sebagai Kalam Allah SWT bersifat qadim atau terdahulu. "Kalam Allah SWT berbeda dengan perkataan makhluk-makhluk-Nya. Jika makhluk-makhluk-Nya bersifat baru," jelasnya.


Dirinya menyebut, mushaf Al-Qur'an yang sekarang dibaca merupakan mushaf yang dikerjakan oleh Khulafaur Rasyidin yang selesai penulisannya pada kepemimpinan Sayidina Utsman bin Affan sehingga disebut Mushaf Utsmani. 


"Pada masa Nabi Muhammad Saw, setelah beliau menerima wahyu, Nabi Muhammad Saw langsung hafal. Setelah menerima wahyu, oleh Nabi Saw disampaikan kepada umat manusia. Para sahabat Nabi juga banyak yang hafal. Ada juga sahabat yang rajin menulis dalam bebatuan, pelepah kurma, seperti dilakukan oleh sahat Zaid bin Tsabit ra," ucapnya.


Dalam perkembangannya, karena banyaknya penghafal Al-Qur'an yang wafat dan adanya kekeliruan umat dalam membacanya, maka Sahabat Umar mengusulkan kepada Khalifah Sayidina Abu Bakar Ash-Shidiq supaya dilakukan penulisan mushaf Al-Qur'an yang baru selesai pada masa Khalifah Sayidina Utsman bin Affan ra.


Kepala Badan Kesbangpol Pemprov Jateng H Haerudin mengatakan, sebagai umat harus bersyukur bahwa dengan mengaji, berdzikir, membaca Al-Qur'an, Insyaallah hati akan tenang.


"Selain pengajian bulan Ramadhan, juga akan diselenggarakan silaturahim dan halal bi halal," ungkapnya dalam pengajian rutin ke-3 bulan Ramadhan di Kantor Kesbangpol Pemprov Jateng.


Pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan bingkisan lebaran Baznas kepada para mustahiq yang diserahkan oleh Kepala Badan Kesbangpol Pemprov Jateng didampingi Ketua Dharma Wanita setempat dan Sekretaris Badan Kesbangpol.


Pengirim: Insan Al-Huda


Regional Terbaru