NU Brebes: Santri Harus jadi Garda Terdepan Kejayaan NU
Brebes, NU Online Jateng
Dalam upaya memberikan pendalaman ke NUan untuk santri, Pondok Al-Hikmah 2 Benda, Sirampog, Kabupaten Brebes mewajibkan santrinya yang duduk di kekas 12 mengikuti kegiatan Pendidikan Kader Penggerak Pelajar (PKPP) Nahdlatul Ulama (NU).
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Brebes H Aqsho memyampaikan bahwa ke depan kaum santri sebagai salah satu garda terdepan kejayaan bangsa dan NU. Oleh karena itu sejak dini para santri harus mendapat bekal secara khusus untuk memahami NU.
"Kejayaan bangsa dan keutuhan negeri sudah terbukti selama ini dibentengi oleh kaum pesantren. Untuk bekal ke depan, santri harus memiliki pemahaman yang cukup seputar Jamiyah NU yang didirikan Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari," tegasnya.
Hal itu disampaikan di hadapan ratusan peserta Pendidikan Penggerak Kader pelajar Nahdlatul Ulama (PKPPNU) yang dihelat di Aula Pesantren Al-Hikmah-2 Benda, Sirampok.
Dikatakan, di dalam pesantren tidak ada istilah alumni santri walaupun sudah menjadi ilmuwan, pebisnis, politisi, birokrat, ataupun yang lainnya, namun tetap masih sebagai santri karena mereka selamanya akan selalu menghormati guru dan kiainya dan menjunjung tinggi nama baik pesantren.
"Kaum santri harus lebih aktif dan lebih banyak yang berkecimpung dalam dunia perpolitikan, kebirokratan, dunia bisnis, dan keilmu pengetahuan. Politikus santri akan mewarnai di Lembaga Legislatif di kabupaten sampai Senayan, birokrat santri akan menduduki posisi stategis dari tingkat desa sampai pusat," ucapnya.
Bahkan lanjutnya, santri bisa menjadi cendiawan dan ilmuan santri bisa mewarnai di lembaga yudikatif dan perguruan tinggi negeri maupun swasta, santri punya jiwa intrepreuner akan menjadi bisnisman yang menguasai pasar.
"Sehingga kebijakan bangsa dan negara ke depan akan diwarnai oleh pemikiran kaum santri," tegasnya.
Peserta PKPPNU di Pesantren Al-Hikmah 2 Benda, Kabupaten Brebes (Foto: Zainuddin)
Pengasuh Pesantren Al-Hikmah 2 Benda KH Izzudin Masruri menjelaskan, PKPPNU untuk memberikan bekal kepada santri untuk kelas 12 Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Mualimin Mualimat (MMA), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berada di naungan Yayasan Al-Hikmah 2 Benda.
"Ini merupakan amanah Pendiri Yayasan Al-Hikmah 2 Benda almarhum KH Masruri Abdul Mughni bahwa setiap santri diwajibkan pertama agar ketika sudah berkecimpung di masyarakat akan selalu aktif di NU sebagai upaya harakah membentengi masyarakat dari paham yang bertentangan dengan Aswaja," terangnya.
Kedua sambungnya, agar hubungan batin antara santri dengan kiainya tetap terjaga maka semua santri Al-Hikmah 2 harus diperdalam pemahaman harakah NU supaya santri tidak melenceng dan bertentangan dengan kiainya yang dapat mengurangi keberkahan dalam hidupnya," tambahnya.
Ketua Panitia PKPPNU Imaduddin Masruri kepada NU Online Jateng, Ahad (20/2) menyampaikan, Pesantren Al-Hikmah 2 Benda mengadakan PKPPNU setiap tahun. Tahun ini merupakan yang ke-4.
"Setiap santri ketika mau Lulus wajib mengikuti kegiatan PKPPNU. Untuk tahun ini ada 713 santri kelas 13 yang mengikutinya terdiri dari Madrasalh Aliyah (MA) 391 santri, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 168 santri, Madrasah Mualimin Mualimat (MMA) 63 santri, dan SMA 87 santri," ungkapnya.
Dikatakan, kegiatan PKPPNU merupakan sarat mutlak setiap santri Alhikmah 3 Benda dinyatakan lulus dan sebagai bekal santri yang telah lulus dari Pesantren Al-Hikmah 2 hal ini untuk memberikan bekal agar santri tidak akan mudah terpengaruh pemikiran yang bertentangan dengan harakah NU.
"Kami berharap kegiatan PKPPNU Al-Hikmah 2 Benda untuk santri yang mau lulus bisa menjadi inspirasi pesantren lain untuk mengadakan PKPPNU bagi santri yang mau lulus," pungkasnya.
Pengirim: Zainuddin
Editor: M Ngisom Al-Barony
