NU Batang: Rakor untuk Benahi Lembaga
Batang, NU Online Jateng
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Batang menggelar rapat koordinasi bersama tiga lembaga NU di Aula 2 Tirta Desa Sempu, Kecamatan Limpung, Ahad (26/9).
Ketua PCNU Batang H Achmad Taufiq mengatakan, rakor ini dilakukan setelah tidak lama bertemu karena pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020 kemarin.
"Ada banyak hal yang perlu kita kordinasikan di tubuh NU Batang, terutama di lembaga RMI, LTM, dan LP Ma'arif serta MWCNU se-Kabupaten Batang," ujarnya.
Namun demikian lanjutnya, pertemuan yang melibatkan banyak pengurus harus tetap memperketat protokol kesehatan. Pasalnya, meski corona sudah melandai di Batang tetap harus waspada dan jangan lengah.
"Pertemuan ini sebenarnya sudah hampir setingkat rapat kerja cabang, namun demikian karena kami dari pengurus cabang memandang perlu setidaknya tiga lembaga ini betul-betul kita konsen. Persoalan-persoalan yang ada di dalamnya itu kita lepaskan sehingga lebih konsen dengan tiga lembaga," paparnya.
Disampaikan, tiga lembaga yang bergabung pada rakor adalah Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdatul Ulama (RMINU), Lembaga Ta'mir Masjid Nahdatul Ulama (LTMNU), dan Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdatul Ulama (LPMNU).
"Rakor juga undang 15 MWCNU se-Kabupaten Batang yang masing-masing diwakili oleh empat pengurus hadir di acara tersebut," terangnya.
Dijelaskan, untuk memperdalam pembahasan, pihaknya memperdalam kajian dalam sidang komisi secara terpisah yakni komisi Lembaga RMINU yang dipimpin oleh Gus Miftah membahas tentang pendataan pesantren dan pendataan madrasah diniyah (Madin) NU. Rapat komisi LTMNU dipimpin oleh H Mulyono yang membahas tentang badan hukum masjid dan mushala.
"Untuk rapat komisi LPMNU dipimpin oleh H Ali Sodikin. Usai sidang komisi, masing-masing lembaga menyampaikan hasilnya kepada peserta rapat di ruang Aula 2," ucapnya.
H Achmad Taufik yang juga menjabat sebagai kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang ini berharap setelah selesai rapat ini, masing-masing lembaga harus ada tindak lanjut.
"Jangan sampai kita sudah membahas panjang, namun tindak lanjutnya tidak ada," pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Asrofi
Editor: M Ngisom Al-Barony
