Muslimat dan Fatayat NU Lengkong Tegal Giatkan Semangat Hijrah dan Ukhuwah Islamiyah Lewat Peringatan Tahun Baru Islam

Tegal, NU Online Jateng 

Menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Pimpinan Ranting (PR) Muslimat NU dan PR Fatayat NU Desa Lengkong, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, menyelenggarakan rangkaian kegiatan keislaman yang berlangsung selama dua hari, Sabtu–Ahad (28–29/6/2025) atau bertepatan dengan 2–3 Muharram 1447 H.

 

Bertempat di kompleks Musholla Darussalam RT 6 RW 03, kegiatan ini diisi dengan berbagai lomba bernuansa islami seperti Lomba Hantaran, Nada dan Dakwah, serta Pawai Islami. Seluruh elemen masyarakat, terutama remaja dan anak-anak, turut ambil bagian, menjadikan suasana semakin semarak dan penuh semangat kebersamaan.

 

Ketua PR Muslimat NU Desa Lengkong, Nurhikmah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pemanfaatan bulan Muharram sebagai waktu yang penuh berkah untuk menumbuhkan nilai-nilai ibadah, kepedulian sosial, dan pembinaan generasi muda.

 

“Ini bulan yang dimuliakan Allah. Maka kami isi dengan kegiatan yang menguatkan nilai ibadah, sedekah, dan menumbuhkan generasi yang cinta Islam dan aktif di organisasi,” ungkapnya saat sambutan.

 

Memasuki hari kedua, kegiatan ditutup dengan Khotmil Qur’an, santunan anak yatim piatu dan dhuafa, penyaluran dana pendidikan, serta pengajian umum yang berlangsung khidmat pada Ahad pagi (29/6).

 

“Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar. Semoga ke depan bisa kita tambah program-program yang lebih bermanfaat untuk masyarakat,” harapnya.

 

Senada, Ketua PR Fatayat NU Desa Lengkong, Mulis Ika Wahyuningsih, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program kerja organisasi yang bertujuan membumikan semangat hijrah dan mempererat ukhuwah islamiyah.

 

“Ini bentuk nyata kerja Fatayat dan Muslimat NU di tengah masyarakat, khususnya dalam membina kader-kader muda dan menjadikan Muharram sebagai momentum hijrah menuju kebaikan,” jelasnya.

 

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar banom NU di tingkat desa guna menciptakan kegiatan keagamaan yang berkesinambungan dan berdampak langsung bagi warga sekitar.

 

“Program ini tidak sekadar seremonial, tapi diharapkan mampu membentuk karakter generasi muda yang Islami, kreatif, dan peduli,” tandasnya.