• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Regional

Momentum Harlah, Ketua Fatayat Jateng Bahas Realisasi Ketahanan Perempuan

Momentum Harlah, Ketua Fatayat Jateng Bahas Realisasi Ketahanan Perempuan
ilustrasi: logo Harlah ke-71 Fatayat NU (1950-2021)
ilustrasi: logo Harlah ke-71 Fatayat NU (1950-2021)

Semarang, NU Online Jateng

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah, Tazkiyatul Mutma’innah menyampaikan komitmen Fatayat NU Jateng untuk terus berupaya menurunkan angka kasus kekerasan perempuan dan anak dalam acara peringatan Harlah ke-71 Fatayat NU yang digelar di Aula lantai satu Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Ahad (25/4).


Menurut Tazkiyah angka kasus kekerasan perempuan dan anak masih terbilang tinggi di Jawa Tengah, oleh karena itu ia sangat berharap kepada kader Fatayat, khususnya yang ada di Jawa Tengah, untuk bisa mengambil peran dalam upaya menurunkan angka tersebut.


Mengingat Harlah ke-71 Fatayat NU ini mengangkat tema soal ketahanan perempuan maka sangat relevan apabila kader Fatayat dapat merealisasikan dalam bentuk aksi terhadap masyarakat secara umum.


Ia menyarankan agar semua kader Fatayat mulai dari wilayah sampai ranting untuk bisa hadir ditengah-tengah masyarakat, melayani, dan mengedukasi agar mereka mengetahui problem yang sedang terjadi.


“Masalah-masalah perempuan masih banyak ini menjadi PR kita. Jadi ketahanan perempuan menjadi tema hari ini artinya tahun ke depan kita harus mampu mewujudkan itu. Ketahanan perempuan itu kan tidak hanya masalah ekonomi tapi bagaimana kita Fatayat NU bisa hadir di tengah-tengah masyarakat untuk bersama sama menjadi problem solving masalah perempuan misalnya kekerasan perempuan yang masih tinggi di Jawa Tengah,” kata Tazkiyah


Perempuan kelahiran Blora itu menjelaskan akar kekerasan terhadap perempuan adalah kurangnya keberanian untuk bersuara dan lemahnya bersikap. Hal ini menjadi alasan bagi Tazkiyah untuk mengajak semua kader Fatayat NU merumuskan bagaimana caranya mendorong para perempuan untuk mulai berani menampakkan diri dan berani berbicara.


Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Fatayat NU adalah organisasi kepemudaan perempuan yang mana anggotanya masih dalam usia produktif. Oleh karena itu, sangat strategis apabila ada program-program yang bisa memberikan solusi terhadap kasus tersebut.


“Kita ini kan organisasi perempuan Nahdlatul Ulama di usia produktif, nanti kita harus mulai rancang kembali program-program yang bisa menyentuh itu. Kemudian juga menurut saya, sekarang ini mendorong perempuan untuk mulai berani bicara adanya banyak korban kekerasan misalnya itu karena perempuan tidak berani bersikap dan tidak berani bersuara,” tegasnya. 


Kendati demikian, Tazkiyah mengajak sedikit demi sedikit untuk mendiskusikan kasus-kasus yang berkaitan dengan perempuan agar problem yang sedang terjadi dapat terpecahkan.


Sebelum mengakhiri sambutanya, ia berharap Fatayat NU bisa menjadi organisasi terdepan yang mengatasi masalah-masalah keperempuanan sehingga menjadi organisasi perempuan rujukan.


“Jika kita melakukan ini, saya yakin problem yang dialami perempuan sedikit demi sedikit mulai terpecahkan. Saya berharap oragnisasi Fatayat NU menjadi organisasi perempuan rujukan. Organisasi tempat pertama yang didatangi perempuan ketika ada masalah,” pungkasnya.


Kontributor: Abdullah Faiz

Editor: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru