• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Regional

Model Pengelolaan Pendidikan Agama pada Kuttab Diuji Validasi

Model Pengelolaan Pendidikan Agama pada Kuttab Diuji Validasi
Kegiatan Balitbang Agama di Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng)
Kegiatan Balitbang Agama di Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng)

Tegal, NU Online Jateng

Bertampat di Hotel Grand Dian Jalan Jenderal Ahmad Yani No 101 Slawi, Kabupaten Tegal, Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Agama Semarang menggelar Uji Validasi Tahap 1 Model Pengelolaan Pendidikan Agama pada Kuttab pada Selasa (27/4). 


Kegiatan uji validasi merupakan lanjutan dari rapat beberapa kali dan tindaklanjut dari penelitian Balitbang Agama Semarang tentang kuttab.


Hadir jajaran penelitia BLA Semarang, perwakilan PKBM, Pengasuh Pesantren, perwakilan Kemenag dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta dari unsur akademisi dan pengelola kuttab.


Pada sesi pertama, narasumber dari pengelola Kuttab Al-Fatih Depok dengan materi 'Mengenal Lebih Dekat Kuttab Al-Fatih' yang dimoderatori Ketua Tim Aji Sofanudin. 


Pada sesi kedua, narasumber dosen dan Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STAINU Temanggung Hamidulloh Ibda menyampaikan materi 'Model Pengelolaan Pendidikan Agama pada Kuttab' yang dimoderatori peneliti Nugroho Eko Atmanto.


Dalam penjelasannya, Hamidulloh Ibda menegaskan bahwa uji validasi itu bermuara pada dua aspek. Pertama validasi isi, kedua validasi konstruk. 


"Kami mohon masukan, kritik, dan saran. Untuk validasi isi, mohon diberi masukan pada aspek tata bahasa, sumber literatur, ketepatan penulisan, data atau informasi yang ditulis, dan subtansi model pendidikan pada kuttab," tegas Koordinator Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) LP Ma'arif PWNU Jawa Tengah tersebut.


Sedangkan pada validasi konstruk, fokus pada kualitas pengembangan model pendidikan pada kuttab. "Ini membutuhkan para ahli. Maka dari pengembangan model pendidikan agama pada kuttab ini disinkronisasi dengan teori-teori model pendidikan Islam yang ada. Bisa dengan model pendidikan klasik maupun modern," bebernya.


Pihaknya juga menegaskan bahwa arah dari model ini nanti dijadikan sebagai rekomendasi pengelolaan kuttab di Indonesia, apakah berizin di bawah Kemenag atau Kemdikbud.


Senada dengan hal itu, Aji Sofanudin menambahkan bahwa arah penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti Balitbang Agama memang berbeda dengan penelitian pada umumnya khususnya di perguruan tinggi. 


"Penelitian kami adalah policy research atau penelitian yang mengarah kepada kebijakan. Maka dari pengembangan model pendidikan agama pada kuttab ini nanti menjadi rekomendasi agar ada kebijakan pada kuttab," terangnya.


Sesuai rencana, dijelaskan pula bahwa uji validasi nanti dilakukan tiga tahap. Setelah tahap pertama di Tegal ini akan dilanjutkan di Banyumas dan Surakarta untuk tahap kedua dan ketiga.  


Diketahui, Kuttab adalah kata Arab yang berarti sekolah dasar. Meskipun kuttab terutama digunakan untuk mengajar anak-anak dalam membaca, menulis, tata bahasa, dan studi Islam, seperti Qira'at, pelajaran praktis dan teoretis lainnya juga sering diajarkan. 


Peneliti bidang pendidikan agama dan keagamaan, Aji Sofanuddin, mengatakan, kuttab merupakan lembaga pendidikan dasar baru yang muncul sejak 2012. Meski belum ada data resmi dari Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang keberadaan kuttab di Indonesia, eksistensi sistem pendidikan ini justru cukup digandrungi banyak masyarakat.


Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukannya, di daerah Jawa Tengah ada beberapa kuttab yakni Kuttab al-Fatih Purwokerto, Kuttab al-Fatih Tegal, Kuttab Ibnu Abbas Surakarta, Kuttab Harun al-Rasyid Surakarta, Kuttab Ibnu Abbas Klaten, Kuttab al-Jazary Surakarta, dan Kuttab al-Ayyubi Kendal.



Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru