LTMNU Kabupaten Pekalongan Sepakati Strategi Pendataan Masjid dan Mushola NU

Pekalongan, NU Online Jateng 

 

Jajaran Pengurus Cabang Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Pekalongan bersama LTMNU Majelis Wakil Cabang (MWCNU) se-Kabupaten Pekalongan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Ruang Rapat Kantor PCNU Kabupaten Pekalongan, Jalan Karangdowo Nomor 9 Kedungwuni, Pada Jumat (6/12/2024).

 

Rakor ini bertujuan untuk menyinergikan langkah antara LTMNU tingkat cabang dan MWC dalam menindaklanjuti hasil Rapat Kerja LTMNU PWNU Jawa Tengah yang digelar pada 25-26 November 2024 di Semarang. 

 

Ketua LTMNU Kabupaten Pekalongan, Kyai Moh. Fauzan, menegaskan pentingnya koordinasi ini sebagai upaya menyatukan visi dan strategi agar program-program LTMNU di semua tingkatan dapat berjalan optimal.

 

"Kita harus memastikan bahwa setiap masjid dan mushola NU di Kabupaten Pekalongan memiliki data yang valid. Ini langkah awal untuk memaksimalkan fungsi masjid sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan umat," ujar Kyai Fauzan saat memberikan sambutan.

 

Dalam Rakor tersebut, disepakati beberapa poin penting sebagai landasan kerja bersama. Pertama, LTMNU akan menyusun database masjid dan mushola NU se-Kabupaten Pekalongan. Untuk mendukung akurasi data, pendataan akan dilakukan oleh LTMNU MWCNU di masing-masing wilayah, yang nantinya akan disandingkan dengan data dari Kantor Kementerian Agama sebagai pembanding.

 

Kedua, LTMNU Kabupaten Pekalongan juga akan memanfaatkan teknologi dengan membuat formulir online berbasis Google Form. Formulir ini dirancang agar pengelolaan dan pengumpulan data menjadi lebih efisien dan terintegrasi.

 

Ketiga, pengelolaan database ini sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Sekretaris LTMNU Kabupaten Pekalongan, Kyai Khariri. Ia memastikan bahwa data yang terkumpul tidak hanya lengkap, tetapi juga terus diperbarui sesuai dengan kondisi di lapangan.

 

"Kami menginginkan database yang solid dan akurat, sehingga setiap kebijakan yang diambil benar-benar didasarkan pada data yang valid. Dengan cara ini, kita bisa meningkatkan kualitas pelayanan LTMNU terhadap jamaah di setiap masjid dan mushola," ujar Kyai Khariri.

 

Rakor berlangsung dinamis dengan sesi tanya jawab serta sharing informasi antara peserta rapat. Para pengurus dari tingkat MWCNU menyambut positif langkah ini. Mereka sepakat bahwa pendataan yang terstruktur dan profesional adalah kebutuhan mendesak untuk mendukung keberlanjutan program-program LTMNU.

 

Selain membahas database, Rakor juga mengevaluasi implementasi program LTMNU PWNU Jawa Tengah yang dapat diadopsi di Kabupaten Pekalongan. Salah satu poin penting lainnya adalah membangun komunikasi yang lebih intensif antara LTMNU cabang dan MWC untuk memperkuat jejaring dakwah NU di wilayah Kabupaten Pekalongan.

 

Dengan sinergi yang semakin solid, LTMNU Kabupaten Pekalongan berharap masjid dan mushola NU tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga motor penggerak kemajuan umat di segala lini. Rakor ini menjadi langkah awal yang strategis untuk merealisasikan visi tersebut.

 

"Kita tidak hanya membangun masjid secara fisik, tetapi juga membangun sistem yang bisa mendukung peran masjid secara berkelanjutan. Semoga hasil Rakor ini membawa keberkahan dan manfaat besar bagi umat," pungkas Kyai Fauzan.