• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 1 Mei 2024

Regional

Leluhur Nusantara Mumpuni dalam Berbagai Bidang

Leluhur Nusantara Mumpuni dalam Berbagai Bidang
Kegiatan Ngaji Penelitian perdana menghadirkan narasumber Ketua LTN NU Klaten, Minardi (Dok. NU Online Jateng/ Albab)
Kegiatan Ngaji Penelitian perdana menghadirkan narasumber Ketua LTN NU Klaten, Minardi (Dok. NU Online Jateng/ Albab)

Klaten, NU Online Jateng
Untuk mengkaji seluk beluk penelitian dan penerapan pola pikir ilmiah dalam menyikapi berbagai fenomena di lingkup masyarakat, sejumlah pendekar Pagar Nusa di wilayah Soloraya, mendirikan Jabalahad Institute. Salah satu kegiatannya yakni dengan menyelenggarakan Ngaji Penelitian yang dihelat di Sekretariat Padepokan Jabalahad Dusun Gajahrejo, Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
 

Kepada NU Online Jateng, Sabtu (13/3), Direktur Jabalahad Institute Toha Ulil Albab menuturkan kegiatan Ngaji Penelitian merupakan suatu gerakan dalam rangka mengudar nilai-nilai luhur tokoh  masa silam dan membangkitkan kembali khazanah sejarah kejayaan leluhur nusantara yang menurutnya, kini tengah dalam keadaan mati suri ditelan peradaban negeri sendiri.

 

"Ya, kebetulan saja kemarin kegiatannya kita selenggarakan di dapur. Secara filosofis dapur adalah tempat mengolah bahan-bahan makanan untuk disajikan kepada para tamu. Jadi kita akan mengolah ilmu pengetahuan dan harapannya dapat mencetak kader intelektual," terang Albab.

 

Kemudian kesimpangsiuran pengetahuan, keambiguan penafsiran, keterbatasan merelasikan informasi sejarah maka diperlukan  dapur ilmu pengetahuan dan intelektual dalam mengolah bahan mentahan dari berbagai sumber menjadi olahan anyar yang dapat disajikan untuk khalayak.

 

Ditambahkan Albab, peserta Ngaji Penelitian tidak hanya dari kalangan akademisi tetapi juga terdiri dari berbagai lapisan masyarakat.

 

"Pola pikir ilmiah berguna tidak hanya bagi kaum intelektual saja, tetapi juga masyarakat secara umum," ujar mantan Ketua PC PMII Sukoharjo itu.
 

Dalam penyelenggaraan perdana kegiatan Ngaji Penelitian tersebut, menghadirkan Ketua PC LTN-NU Klaten, Minardi sebagai narasumber.

 

Sementara itu dalam sambutannya, Pengasuh Padepokan Jabalahad Iman Widodo (Gus Iman) menyampaikan di era globalisasi di mana pengaruh Barat mulai mendominasi telah menggerus berbagai aspek, termasuk budaya dalam masyarakat Jawa.

 

“Mayoritas kawula muda menganggap ajaran Kejawen kuno, tidak ilmiah dan kadaluarsa oleh zaman. Primbon dianggap klenik, sesajen dituduh syirik, membakar dupa dianggap musyrik. Anak muda lebih tertarik berpedoman pada buku barat yang sejatinya diadopsi dari nusantara. Ketidakmampuan seseorang dalam menafsirkan primbon membuat dia berpikir primbon klenik,” tutur Gus Iman.

 

Padahal jika ditilik lebih dalam, lanjut Gus Iman, leluhur nusantara telah mumpuni dalam berbagai bidang. Ilmu perbintangan dalam primbon, serat sastra karya pujangga yang estetik dan relevan, metode pertanian, dan pembangunan candi yang kokoh.

 

“Patih Gajah Mada pemersatu nusantara adalah segelintir dari tokoh dan karya leluhur yang mumpuni dalam berbagai aspek. Hal dapat dikaji dalam suatu observasi ilmiah yang logis dan sistematis,” imbuhnya.

 

Kontributor: Erni
Editor: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru