Regional

Lazisnu Pati dan PT Sukun Wartono Indonesia Santuni 1.000 Anak Yatim, Targetkan 10.000 Penerima di Berbagai Daerah

Kamis, 13 Maret 2025 | 12:00 WIB

Lazisnu Pati dan PT Sukun Wartono Indonesia Santuni 1.000 Anak Yatim, Targetkan 10.000 Penerima di Berbagai Daerah

Prosesi santunan 1.000 anak yatim di Kabupaten Pati PT Sukun Wartono Indonesia menggandeng LAZISNU Pati pada Selasa (11/3/2025). Foto: LAZISNU Pati.

Pati, NU Online Jateng – 
Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Pati bekerja sama dengan PT Sukun Wartono Indonesia menggelar program santunan bagi anak yatim. Acara ini berlangsung di Auditorium Kampus Safin Pati, Jawa Tengah, pada Selasa (11/3/2025).

 

Ketua LAZISNU Pati, Edi Kiswanto, menyampaikan apresiasinya kepada PT Sukun Wartono Indonesia yang telah mempercayakan pengelolaan santunan kepada pihaknya. Ia menegaskan bahwa kolaborasi ini menjadi bukti nyata kepedulian sosial terhadap anak-anak yatim.

 

"Jumlah santunan untuk anak yatim dari LAZISNU Kabupaten Pati mencapai 700 anak, ditambah 300 anak dari LAZISMU Pati, sehingga totalnya 1.000 anak. Seluruh sumber dana berasal dari PT Sukun Wartono Indonesia," ungkap Edi kepada NU Online Jateng, Rabu (12/3/2025).

 

Ia menjelaskan bahwa program santunan ini telah berjalan selama delapan tahun berturut-turut dan rutin diadakan setiap bulan Ramadan. 

 

Tahun ini, kegiatan serupa juga akan digelar di berbagai daerah, termasuk Salatiga, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Demak, Grobogan, Blora, Rembang, Jepara, dan Kudus. Secara keseluruhan, ditargetkan 10.000 anak yatim menerima bantuan.

 

"Kami menyambut baik kemitraan ini dan berharap PT Sukun Wartono Indonesia terus konsisten melaksanakan program ini. Semoga di masa depan kolaborasi ini dapat berkembang di program lain yang membawa manfaat lebih luas, khususnya di Kabupaten Pati," tambahnya.

 

Ketua Yayasan Sukun Wartono Indonesia, Joni Affandi, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari pesan pendiri perusahaan untuk terus menebar manfaat bagi sesama.

 

"Ini adalah pengejawantahan filosofi 'Urip Iku Urup' dari Sunan Kalijaga, yang mengajarkan bahwa hidup harus memberi cahaya dan manfaat bagi orang lain," ujar Joni, seperti dikutip dari Murianews, Selasa (4/3/2025).