• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Regional

Ketua MWCNU Pagerbarang Tegal: Lima Bekal Jadi NU Sesungguhnya

Ketua MWCNU Pagerbarang Tegal: Lima Bekal Jadi NU Sesungguhnya
Ketua MWCNU Pagerbarang, Kabupaten Tegal Kiai Abdul Ghoni Al-Hafidz (Foto: NU Online Jateng/Tahmid)
Ketua MWCNU Pagerbarang, Kabupaten Tegal Kiai Abdul Ghoni Al-Hafidz (Foto: NU Online Jateng/Tahmid)

Tegal, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal Kiai Abdul Ghoni Al-Khafidz menyampaikan bekal kepada warga NU agar warga NU bisa menjadi warga yang kaffah (sempurna).

 

"Warga NU yang sebenarnya tidak akan mencampuradukkan antara ajaran NU dengan ajaran serta faham lainnya," terangnya.

 

Hal itu disampaikan pada ceramahnya saat acara Lailatul Ijtima dan Welasan ranting NU Desa Kedungwungu, Kecamatan Jatinegara, Kamis (19/8) malam.

 

Dikatakan, warga NU harus tetap berpegangan pada dawuh-dawuh ulama NU, harapnya agar tidak menjadi warga yang mudah terombang-ambing di tengah banjirnya informasi.  "Sebab banyak warga lebih percaya terhadap informasi di media sosial, dibandingkan percaya kepada ulama yang membimbing dan mendidik mereka selama puluhan tahun," ucapnya.

 

Oleh sebab itu lanjutnya, Nahdliyin harus berpedoman pada lima bekal pengetahuan yang pernah disampaikan Rais Aam PBNU periode 1980-1984 KH Ali Maksum.

 

"Bekal pertama, tahu tentang ilmunya NU (Ilmul Ulama). Orang NU harus tahu tujuan didirikannya NU. NU didirikan karena memiliki tiga tanggung jawab. Pertama tanggung jawab keagamaan, kedua tanggung jawab kenegaraan, dan ketiga tanggung jawab kemasyarakatan," terangnya.

 

Bekal kedua sambungnya, memiliki rasa kepercayaan penuh terhadap NU. Warga NU harus percaya pemimpinnya, jika warga NU berada di ranting, maka harus percaya kepada ketua rantingnya. Jika di cabang, harus percaya kepada ketua cabang hingga sampai ke tingkat pusat, harus percaya kepada ketua PBNU.

 

"Bekal ketiga, beramal sesuai dengan ajaran NU. Amalan sehari-sehari warga NU, harus mengacu kepada ketentuan dan metode yang ditetapkan oleh NU. Warga NU tidak boleh menerapkan amalan yang bukan amalan orang NU," tegasnya.

 

Bekal keempat menurutnya, berjihad di jalan NU. Jihadnya orang NU tidak sama dengan organisasi lainnya. Warga NU tidak suka berjihad menggunakan kekerasan. Memerintah kebaikan harus menggunakan kebaikan, bukan dengan kekerasan. Bahkan mencegah kemungkaran, juga dilakukan dengan cara yang baik.

 

"Bekal kelima, sabar berada di NU. Berjuang di NU harus sabar, tidak sombong dan menghargai orang lain. Berjuang di NU tetap mengedepankan ahlaqul karimah. Perjuangan awal Rasulullah Muhammad adalah perjuangan untuk melakukan perubahan moral, yang kemudian disertai dengan dakwah perubahan akidah," terangnya.

 

Lima bekal itu, menurut Kiai Abdul Ghoni harus menjadi satu kesatuan. Namun, jika ingin menguasai semua, warga NU harus menempuh proses kaderisasi yang mapan. Sebab di dalam proses kaderisasi, warga NU akan tahu seluk beluknya NU.

 

Kontributor: Tahmid
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru