• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 26 Juni 2024

Regional

KBIHU NU Makkah Madinah: Membangun Tradisi Manasik Haji yang Ramah dan Terjangkau

KBIHU NU Makkah Madinah: Membangun Tradisi Manasik Haji yang Ramah dan Terjangkau
Ketua KBIHU NU Makkah Madinah H Sofyan Ahmad. (Foto: NU Online Jateng/Nazla Firdaus)
Ketua KBIHU NU Makkah Madinah H Sofyan Ahmad. (Foto: NU Online Jateng/Nazla Firdaus)

Kendal, NU Online Jateng 

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Umroh (KBIHU) Nahdlatul Ulama (NU) Makkah Madinah (MM) memulai acara manasik perdana di gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Weleri, Desa Karangdowo, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Minggu (16/6/2024). Acara ini menjadi tonggak penting dalam penyediaan bimbingan haji yang ramah, terjangkau, dan berorientasi pada nilai-nilai Aswaja (Ahlussunnah wal Jama'ah).


Ketua Tanfidziah MWCNU Weleri, H Taubat, menyatakan bahwa KBIHU NU MM adalah lembaga khusus NU yang telah lama beroperasi di Weleri. "KBIHU NU MM ini didirikan pada tahun 2000 oleh KH Moh Khaeruddin dan tokoh NU lainnya. Lembaga ini membimbing jamaah sesuai dengan tuntunan Aswaja, dan pendaftaran melalui KBIHU NU berarti ikut bersedekah kepada organisasi NU," ujarnya.


KBIHU NU MM dikenal karena biaya yang terjangkau. "Kami ingin memastikan jamaah tidak terbebani biaya tinggi. KBIHU ini sudah menjadi andalan, dengan jaringan NU yang luas," tambahnya.


Ketua KBIHU NU MM, H Sofyan Ahmad, menambahkan bahwa saat ini ada 200 calon haji yang sudah bergabung. "Kami membagi wilayah menjadi tiga: Weleri, Patebon, dan Sukorejo untuk memudahkan praktik manasik. Minggu depan, manasik akan diadakan di gedung MWCNU Sukorejo," imbuhnya.


Pada tahun 2024, KBIHU NU MM memberangkatkan 128 jamaah haji. "Kami memberangkatkan dua pembimbing, KH Syafi'i dan KH Zaenal Arifin. Tahun depan, saya sendiri akan mendampingi jamaah," lanjutnya.


H. Sofyan menekankan bahwa pelayanan mereka di Tanah Suci sudah profesional. "Kami menggelar mujahadah doa bersama dan siaran langsung dari Arafah untuk keluarga di rumah," ungkapnya.


KH Moh Khaeruddin, Ketua Yayasan KBIHU NU MM, menjelaskan sejarah pendirian lembaga ini. "Pada awalnya, warga Nahdliyyin kecewa karena tidak ada ziarah dan amalan-amalan NU. KH Imam Tauhid mengusulkan pendirian KBIHU NU, yang kini telah mendapatkan Surat Keputusan dari Kementerian Agama," jelasnya.


KBIHU NU MM memberikan kontribusi signifikan kepada MWCNU dan terus berkembang. "Kami selalu memberangkatkan Pembimbing Haji sendiri, sesuai dengan kriteria jumlah jamaah. Semua ini untuk membesarkan organisasi NU," pungkasnya.


Regional Terbaru