Regional

Jelang Pilkada 2024, Gus Rozin Ajak Pengurus NU Fokus dan Konsisten Layani Umat

Senin, 30 September 2024 | 17:00 WIB

Jelang Pilkada 2024, Gus Rozin Ajak Pengurus NU Fokus dan Konsisten Layani Umat

Ketua PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin dalam acara Maulidurrasul dan Khotmil Qur'an Santri Putra Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen, Jawa Tengah pada Sabtu (28/9/2024). (Foto: tangkapan layar pada kanal Youtube Somalangu Studios)

Semarang, NU Online Jateng 

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) mengajak pengurus NU untuk fokus dan konsisten dalam melayani umat saat ini. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Maulidurrasul dan Khotmil Qur'an Santri Putra Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen, Jawa Tengah pada Sabtu (28/9/2024).


"Di saat-saat seperti ini, saya mengajak pengurus NU untuk fokus dan konsisten melayani umat. Umat kita membutuhkan keistiqomahan kita dan kehadiran Nahdlatul Ulama," kata Gus Rozin.


Menurutnya, hal tersebut penting untuk disampaikan mengingat saat ini sudah mendekati perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 secara serentak. Termasuk juga untuk menghadapi hiruk pikuk perdebatan nasab dengan pikiran yang tetap jernih. Gus Rozin berharap pengurus NU menjalankan amanah jabatan lima tahunnya dengan maksimal. 


"Dengan begitu, kita lalui perhelatan pesta demokrasi nanti dengan baik tanpa meninggalkan tugas keumatan kita yang lebih penting. Kita juga tidak perlu larut dalam hiruk pikuk yang lain, misalnya soal nasab yang sudah setahun lebih. Energi kita habis mengikuti perdebatan itu, yang tidak ikut debat langsung ikut sibuk berdebat di grup WA. Lama-lama kita akan tidak bisa memilah lagi mana yang diskusi, politik, mencari keuntungan, dan lain-lain,” kata dia.


“Oleh karena itu kita hadapi hal-hal ini dengan pikiran yang jernih, dengan tetap fokus melayani umat, karena jabatan lima tahun itu bukan waktu yang lama," tuturnya. 


Gus Rozin juga mengimbau Nahdliyin untuk menghadapi Pilkada 2024 dengan riang gembira dan bijaksana. Ia menyayangkan polarisasi pemilihan umum, yang mana masyarakat pendukung para calon terus berkelahi, sedangkan calon yang didukung sudah berangkulan dan bekerja sama.


"Contohnya yang kita sudah pernah melihat yaitu ada polarisasi yang sedemikian rupa ketika kita memilih kepemimpinan nasional. Yang di atas yang kelihatan berkelahi itu sudah berangkulan dan bekerja sama, kita yang pendukungnya berbeda-beda perkelahiannya masih berlanjut saja," ujarnya. 


Gus Rozin juga mengajak masyarakat memilih calon pemimpin yang baik. Orang NU harus memilih pemimpin yang terbukti memiliki keberpihakan kepada NU dan Pesantren. 


"Hadapi Pilkada ini dengan senyum di bibir dan hati. Pilihlah calon yang baik, yang karena kita orang NU, orang pesantren, kita bisa melakukan penilaian mana yang terbukti memiliki keberpihakan kepada NU dan pesantren," jelasnya.


Sementara itu, Syuriah PCNU Kebumen KH Kholison Syakhis mengungkapkan empat pilar keistiqomahan Nahdliyin dalam menjalankan ke-NU-annya. keempat pilar tersebut adalah nasab, sanad, kultur, dan struktural. Apabila pilar-pilar tersebut dijaga dengan baik, maka nilai NU akan lestari dan terjaga sampai anak cucu nantinya. 


"Yang pertama yaitu pilar nasab, yang artinya adanya bimbingan dari bapak dan ibu dalam menjalani NU. Kedua ada pilar sanad. Sanad keilmuannya harus cocok sama NU, mondok di pondok NU dan sekolah di Maarif. 


Ketiga, lanjut Kiai  Kholison, pilar kultur atau budaya. Apabila seseorang mengaku NU, maka tidak cukup hanya sebatas nasab dan sanad. Seseorang tersebut harus menjalani amaliyah NU di lingkungan masyarakat, seperti qunutan, tahlilan, mujahadah, dan lain-lain. 


“Pilar yang terakhir yaitu struktural. Maksudnya, orang ber-NU harus diikat dengan ikut organisasi NU mulai dari kecil. Yang pelajar dimasukkan IPNU IPPNU, yang remaja dimasukkan Ansor Fatayat, dan seterusnya. Kalau 4 pilar ini dijaga dengan baik, maka insyaAllah sampai yaumul qiyamah anak cucu kita akan tetap menjadi orang NU, jadi rombongan santrinya Mbah Hasyim Asy'ari," ungkapnya.