• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

Jangan Berlebihan Rayakan Hari Valentine

Jangan Berlebihan Rayakan Hari Valentine
Valentine Day Islami? Way Not? (nu.or.id)
Valentine Day Islami? Way Not? (nu.or.id)

Pemalang, NU Online Jateng
Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPPNU) Kabupaten Pemalang, Tika Indriyani, mengajak para remaja untuk tidak berlebihan dalam merespons Hari Valentine, misalnya merayakannya dengan pesta, hura-hura, atau perbuatan yang malanggar budaya dan agama.

 

“Yang jelas jangan sampai ketika para remaja dalam merayakan Hari Valentine tapi malah dengan kegiatan yang melawan ajaran agama. Jangan sampai. Yang lebih baik tentu tidak usah merayakannya,”  jelas Tika Indriyani dalam pesan singkatnya, Sabtu (13/2).

 

Tugas kita sebagai kader-kader Nahdlatul Ulama (NU), khususnya anggota IPNU dan IPPNU, katanya, harus bersikap biasa saja. Sekali lagi tidak usah berlebihan. Yang lebih bagus kalau kita bisa merayakan Hari Valentine dengan kegiatan yang positif seperti diskusi bareng, bedah buku, nonton bareng film sejarah, atau apa pun itu.

 

“Yang saya tahu, sebenarnya yang menghukumi haram merayakan peristiwa itu karena melihat fenomena yang terjadi selama ini, bahwa para muda-mudi mengadakan kegiatan pertemuan dengan nuansa penuh pelanggaran syariat, yang ujung-ujungnya akan terjadi degradasi moral anak bangsa,” tandasnya lagi.

 

Memang budaya valentine, menurutnya, bukan budaya Indonesia. Tapi hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa kita tidak bisa tolak mentah-mentah budaya yang masuk termasuk budaya Valentine tersebut, Yang bisa kita lakukan adalah memfilternya dengan mengambil hal positif.

 

“Ambil hal positifnya, selagi itu baik tak kira tidak ada masalah. Hanya saja memang menurut saya cara kita dalam merayakan hari valentine tidak perlu terlalu berlebihan, kalau sekadar memberi cokelat dan bunga kepada orang yang kita sayang ya kenapa tidak,” terangnya.

 

Kontributor: Imroatus Sholichah
Editor: Hasan Fauzy
 


Regional Terbaru