• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 20 Mei 2024

Regional

Hati-hati Bermedia Sosial, Saring Sebelum Sharing

Hati-hati Bermedia Sosial, Saring Sebelum Sharing
Mahasiswa KKN UIN Semarang Kelompok 128, Kabupaten Magelang (Foto: Dokumentasi KKN Magelang)
Mahasiswa KKN UIN Semarang Kelompok 128, Kabupaten Magelang (Foto: Dokumentasi KKN Magelang)

Magelang, NU Online Jateng
Di era kebebasan bermedia, banyak bersliweran informasi yang belum dijamin kebenarannya akan tetapi masyarakat tanpa melalui kroscek langsung main share dan itu bisa didapatkan di media sosial seperti facebook, twitter, dan lain-lain.

 

Dosen Fakultas Dakwah di Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang, Adeni mengatakan, etika dalam bermedia sosial salah satunya adalah tabayun (klarifikasi) dengan cara verifikasi sumber, channel/media, dan data informasi terlebih dahulu. 

 

"Setelah dipastikan kebenarannya, baru kita dapat sharing informasi tersebut," tegasnya.

 

Hal itu disampaikan Adeni dalam acara webinar 'Saring sebelum Sharing' yang dihelat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah (RDR) ke-75 UIN Wali Songo Semarang Kelompok 128, Kamis (5/11) dan disiarkan secara daring via Zoom.

 

Dikatakan, di era new media sosial, saat ini telah terjadi pergeseran kebiasaan. Di mana ranah yang seharusnya privat/pribadi malah menjadi konsumsi publik sehingga banyak komentar-komentar jahat yang dilontakan ke orang lain. 

 

"Kita harus pandai dalam bermedia sosial supaya tidak terjadi post truth yaitu kebohongan massal/fake news yang tidak nyata tetapi disebarkan di media sosial sehingga banyak orang yang melihatnya dan pada akhirnya kebohongan tersebut dianggap kebenaran,” tandasnya.

 

"Saat ini yang terjadi adalah pengguna media sosial gemar sekali menyebar informasi yang tanpa klarifikasi atas kebenaran informasi tersebut. Makanya penting sekali saring sebelum sharing. "Setiap infomasi yang masuk ke HP kita, jangan ditelan mentah-mentah, dicek dulu kebenarannya baru disharing," ungkapnya.
  
 

Muhammad Syaifuddin dalam kesempatan webinar lebih menyoroti kepada masalah hak cipta. Menurutnya pendaftaran dan alur perlindungan hak paten sangat penting. 

 

"Sebagai penggiat media, kita harus menghargai karya orang lain. Penting juga untuk mendaftarkan hak cipta saat kita memiliki karya agar terhindar dari plagiasi pihak lain," tuturnya.

 

Kegiatan webinar dibuka dengan sambutan Dosen Pembimbing Lapangan UIN Wali Songo Semarang, Raden Arfan Rifkiawan dan sambutan Ketua Koordinator kelompok KKN-RDR 128 Asas Danial Muhammad. 

 

Acara yang dipandu Octan Dwi Cahyo dimulai jam 09.00-12.00 memantik penasaran peserta diskusi untuk menggali lebih dalam sesuai tema webinar 'Saring sebelum Sharing'.

 

Pengirim: Afidatun Nuraini, Rizki Fitriyani
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru