• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 10 Mei 2024

Regional

Gus Ubaid: Masa Depan Bangsa Indonesia Ada di NU 

Gus Ubaid: Masa Depan Bangsa Indonesia Ada di NU 
Pembukaan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Kota Semarang (Foto: Jateng NU Online/Rifqi)
Pembukaan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Kota Semarang (Foto: Jateng NU Online/Rifqi)

Semarang, Jateng NU Online 
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh menyebut NU sebagai sebuah organisasi yang didirikan oleh para ulama dikenal lebih dekat dengan kalangan pesantren daripada kalangan akademis.     

 

"Faktor tekanan pemerintah pada zaman orde baru membuat masyarakat dari kalangan pendidikan formal tak berani menunjukkan identitas ke-NU-annya," tegas Gus Ubaid biasa disapa.

 

Hal itu disampaikan Rais PWNU Jateng saat membuka Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) di Pesantren Manbaul Qur'an Podorejo, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/10).   

 

Dikatakan, zaman sudah berubah, banyak para profesional muda dan anak-anak muda NU berbondong-bondong menjadi kader NU lewat IPNU-IPPNU, Ansor, maupun Fatayat NU. Disebutkan, masa depan Indonesia ada di tangan NU.   

 

"Sekarang ini, warga NU yang sarjana sampai doktor dan profesor semakin banyak. Saya optimis di tangan kader-kader ini Indonesia akan maju," ujarnya. 

 

Gus Ubaid juga mengingatkan kepada peserta PKPNU untuk komitmen dalam mengawal kemandirian organisasi NU. Hal ini ditegaskannya karena banyak organisasi yang bingung sebab mengandalkan anggaran dari pemerintah.   

 

"Kita harus menjadi solusi bangsa ini, bukan malah menjadi beban," ungkapnya.  

 

Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen Tlogosari Kota Semarang ini lantas menerangkan, banyak persoalan yang di hadapi bangsa ini. Disebutkan salah satunya Covid-19 yang penanganannya memangkas banyak anggaran pemerintah.

 

"NU ini organisasi yang besar. Maka gerakan kemandirian warga NU akan membawa NU tidak mengandalkan APBD. Masa depan bangsa Indonesia ini di tangan Nahdlatul Ulama," tuturnya.   

 

Dalam kesempatan itu, Kiai Ubaid juga mengingatkan pentingnya pendataan warga NU berbasis Online yang akurat. "Kita bisa mengetahui data secara detail sehingga bisa diketahui berapa pertambahan data dalam satu bulan, dan juga warga yang wafat," jelasnya. 

 

Rais PWNU Jateng saat memberikan pengarahan pada pembukaan PKPNU Kota Semarang di Pesantren manbaul Qur'an, Podorejo, Ngaliyan, Kota Semarang (Foto: Rifqi)

 

Ketua PCNU Kota Semarang KH Anashom mengatakan, PKPNU menghasilkan kader yang militan dan siap berjuang bersama membesarkan NU di Semarang. "Di dekat sini, akan ada NU Center, pembangunannya sudah kita mulai kemarin ditandai dengan peletakan batu pertama," katanya.   

 

Dijelaskan, NU Center Kota Semarang dimulai dengan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) Internet dan Teknologi (IT), disusul dengan masjid, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), gedung pelatihan, tempat manasik haji, dan sebagainya.    

 

"Mudah-mudahan gerakan kader PKPNU dan koin NU bisa mewujudkan hal itu," ujarnya.  

 

Oleh karena itu lanjutnya, ia berharap adanya NU Center di Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan nantinya bisa dimanfaatkan dengan baik dan menjadikan motivasi untuk lebih baik.  "Saya berharap NU Ranting Podorejo harus maju. Jadikan NU Podorejo sebagai ranting terbaik di Semarang," pesannya.   

 

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang ini mengapresiasi pesantren yang diasuh KH Shodiq Sumardi yang telah dua kali menjadi tempat pelatihan PKPNU Kota Semarang.    

 

"Matur nuwun Kiai Shodiq atas kesediaannya menjadi shahibul bait. Sudah dua kali ini kita adakan PKPNU di sini. Pertama, angkatan ke-22 dan keduanya kali ini PKPNU angkatan ke-27," pungkasnya.    

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat 
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru