• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 9 Mei 2024

Regional

Gelar Rutinan Keliling Desa, Fatayat NU Ceper Klaten: Untuk Tingkatkan Silaturahim

Gelar Rutinan Keliling Desa, Fatayat NU Ceper Klaten: Untuk Tingkatkan Silaturahim
kegiatan pengajian rutin PAC Fatayat NU Ceper, Klaten (Foto: NU Online Jateng/Eko)
kegiatan pengajian rutin PAC Fatayat NU Ceper, Klaten (Foto: NU Online Jateng/Eko)

Klaten, NU Online Jateng
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten menggelar pertemuan rutinan bulanan yang bergilir dari desa ke desa, kali ini di Ranting Cetan, Ceper pada Ahad (30/7/2023).


Ketua  PAC Fatayat NU Ceper Tarwina Fatawi mengatakan, kegiatan Fatayat anjang sana antarranting adalah program untuk mempererat silaturahim sesama kader di Ceper.


"Kegiatan ini dilaksanakan secara bergilir dari ranting ke ranting di awali dengan dzikir, bershalawat, membahas perkembangan organisasi, dan selanjutnya kajian umum yang disampaikan oleh KH Wahib Adib dan ditutup dengan santunan anak yatim dan dhuafa,” ujarnya.


Disampaikan, pertemuan rutinan dihadiri oleh kurang lebih 70 anggota perwakilan 15 ranting dari 18 kalurahan yang berada di wilayah di Kecamatan Ceper. Menurutnya, kegiatan rutinan sangat bermanfaat untuk ajang silaturahim, tukar informasi, dan sosialisasi program.


Kepada NU Online Jateng, Rabu (2/8/2023) Ketua Pimpinan Ranting Fatayat NU Cetan  Santi Lestari menjelaskan, pertemuan rutinan bulanan Fatayat NU di wilayahnya berlangsung meriah. 


"Pertemuan ini sebagai media generasi pemudi NU milenial selain perereat silaturahim juga dalam rangka meningkatkan kapasitas pemahaman ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah," ucapnya.
 


Dirinya beserta seluruh jajaran PR Fatayat NU Cetan bersyukur dapat menyelenggarakan pertemuan agenda rutinan PAC Fatayat NU Kecamatan Ceper yang diharapkan dapat menjadi wadah 'Pemudi NU Milenial'.


"Pertemuan rutinan untuk menambah pengetahuan tentang aswaja, sehingga kader NU tidak mudah tergoyah oleh ajaran-ajaran yang menyesatkan," terangnya.


KH Ahmad Wahib dalam taushiyahnya menyampaikan prinsip-prinsip dakwah di era milenial. Menurutnya, dakwah harus dimaknai secara luas yang artinya mengajak manusia kepada jalan yang diridhai Allah SWT dengan metode, pendekatan, dan materi yang inovatif tidak terbatas.


"Dakwah itu sangat luas dan bisa disampaikan secara lisan dan tulisan disesuaikan berdasarkan kemampuan yang selaras atas kondisi lingkungan," ungkapnya. 


Dikatakan, kader Fatayat diharapkan mempunyai inovasi terkait dakwah di lingkungan tempat tinggalnya. Kader Fatayat tentunya lebih paham dengan lingkungan masing-masing sehingga materi yang disampaikan nyambung,” pungkasnya.


Pengirim: Eko Priyanto
 


Regional Terbaru