Regional

Fatayat NU Kendal Gelar Orientasi PMBA untuk Percepat Penurunan Angka Stunting

Selasa, 7 Januari 2025 | 08:30 WIB

Fatayat NU Kendal Gelar Orientasi PMBA untuk Percepat Penurunan Angka Stunting

Fatayat gelar orientasi Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) di Gedung Aswaja Kendal, Ahad (5/1/2025).

Kendal, NU Online Jateng

Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Kendal mengundang 60 kader dari berbagai kecamatan untuk mengikuti orientasi Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) di Gedung Aswaja Kendal, Ahad (5/1/2025).


Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah dengan PC Fatayat NU Kendal, Dinas Kesehatan, Tanoto Foundation, dan Unicef dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kendal.


“Angka stunting di Kendal termasuk tinggi. Oleh karena itu, kita sebagai kader Fatayat memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi ikut menurunkan angka stunting, khususnya di Kendal,” ujar Wakil Ketua PW Fatayat NU Jawa Tengah, Atatin Malihah, saat membuka acara.


Ia juga mengajak kader Fatayat untuk memaksimalkan peran mereka dalam mendukung program penurunan stunting demi kemaslahatan umat.


Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Jiati, menjelaskan bahwa penurunan angka stunting membutuhkan upaya yang bersifat spesifik dan sensitif.


“Faktor spesifik hanya berkontribusi sekitar 30%, selebihnya adalah faktor sensitif. Salah satu bentuk nyata upaya ini adalah kerja sama dengan Fatayat NU untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang stunting,” jelasnya.


Dalam orientasi tersebut, Sri Rochayati selaku narasumber menyampaikan pentingnya perhatian pada 1.000 hari pertama kehidupan anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal.


“Pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping bergizi setelah usia 6 bulan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi,” paparnya.


Ia juga mendorong kader Fatayat NU yang aktif di Posyandu agar menindaklanjuti kegiatan ini dengan memberikan layanan konseling PMBA yang optimal. 


“Dengan langkah ini, diharapkan angka stunting dapat ditekan secara signifikan,” tutupnya.