Dongkrak Harga Jual, Para Mahasiswa Ini Olah Jambu Khas Demak Jadi Manisan dan Selai
Sabtu, 7 November 2020 | 18:00 WIB
Demak, NU Online Jateng
Jambu air merupakan salah satu tanaman khas Kabupaten Demak. Tanamannya yang sangat cocok dengan dataran dan iklim kabupaten Demak, menjadikan buah ini banyak ditemukan di kabupaten yang mempunyai ikon buah belimbing tersebut.
Menurut koordinator KKN Kelompok 30 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Aris Sairi, ia bersama kelompok yang ia pimpin mengamati jambu air yang ia temukan di sekitar Desa Kalicilik, Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak, mayoritas dijual dalam bentuk buah segar dengan harga rendah.
“Jambu air di sini melimpah ruah, namun dijual hanya dalam bentuk buah segar, harganya rendah,” ujar Air kepada NU Online Jateng, Sabtu, (7/11).
Banyaknya jambu jika musim panen, lanjut Aris, jika tidak dibarengi dengan pemanfaatan yang optimal, maka warga tidak akan mendapatkan keuntungan lebih banyak. Oleh karena itu, ia bersama teman-temannya mempunyai inisiatif mengolah jambu air menjadi manisan dan selai supaya mempunyai nilai tawar lebih tinggi daripada dijual dalam bentuk buah segar.
“Iya, kami berusaha membuat terobosan membuat olahan jambu menjadi manisan dan selai. Kami mencoba membantu warga supaya mereka mempunyai pendapatan yang lebih daripada menjual buah segar, tanpa olahan menarik,” tegasnya.
Salah seorang anggota KKN kelompok 30, Wahyu Nur Hidayah menunjukkan bagaimana cara membuat olahan manisan jambu air mulai awal sampai akhir.
“Pertama, jambu diiris menjadi empat bagian, lalu direndam air yang sudah diberi injet secukupnya selama 30 menit. Kedua, jambu dicuci sampai bersih, dimasak dengan air mendidih. Ketiga, tambahkan gula, vanili sebagai pengharum dan asam sitrat untuk mengatur keasaman. Aduk olahan sampai matang,” papar Wahyu
Lebih lanjut, Wahyu menceritakan bagaimana proses pembuatan selai jambu air sehingga menjadi penganan yang lezat, “Sedangkan cara membuat selai, bahan dan caranya hampir sama dengan manisan jambu. Hanya saja jambu setelah direndam dan dicuci kemudain diparut dan dimasak sampai mengental,” kata Wahyu.
Menurut salah seorang warga setempat, Sudillah, inovasi mahasiswa ini disambut positif warga setempat yang sebelumnya belum terfikirkan membuat olahan jambu menjadi makanan olahan. Hal ini membangkitkan minat warga untuk mempelajari bagaimana cara membuat olaha tersebut.
“Saya baru belajar ini, biasanya jambu dipetik langsung dimakan sama dijual. Belum pernah bikin manisan apalagi selai jambu air seperti ini dan dipacking sangat menarik seperti ini,” ujar Sudillah.
Pengirim: Khotibul Umam (mahasiswa KKN UIN Semarang)
Editor: Ahmad Mundzir
Terpopuler
1
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
2
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
3
Semarak Harlah ke-75, Fatayat NU Wonogiri Gali Potensi Kader dengan Semangat Kartini
4
Kasus Pneumonia Jamaah Haji Meningkat, dr Alek Jusran Imbau Jaga Kesehatan
5
Gelorakan Dakwah Lewat Tulisan, NU Online Kumpulkan Jurnalis Muda Nahdliyin se-Jateng dan DIY
6
NU Online dan LAZISNU Gelar Workshop Jurnalistik Filantropi, Cilacap Jadi Tuan Rumah
Terkini
Lihat Semua