Regional

Santunan Anak Yatim, Amalan Spesial Muharram Selain Puasa

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:00 WIB

Santunan Anak Yatim, Amalan Spesial Muharram Selain Puasa

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Karangmalang K Tajul Muhtarom di acara Santunan Anak Yatim dan Piatu Pimpinan Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Lebosari di Masjid Nurul Huda Lebosari, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada Senin (15/7/2024). (Foto: istimewa)

Kendal, NU Online Jateng

Muharram menjadi bulan yang baik untuk mengerjakan amalan saleh. Selain berpuasa, amalan paling spesial di bulan Muharram adalah menyantuni anak yatim piatu. Hal tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Karangmalang K Tajul Muhtarom dalam tausiyahnya di acara Santunan Anak Yatim dan Piatu Pimpinan Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Lebosari di Masjid Nurul Huda Lebosari, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada Senin (15/7/2024).


Gus Tajul, sapaan akrabnya, menyampaikan tentang amalan-amalan yang dianjurkan pada tahun baru Islam, terlebih santunan anak yatim dan piatu. Akan tetapi, bukan berarti santunan tersebut hanya dapat dilakukan pada bulan Muharram. Hal tersebut merupakan anjuran Nabi Muhammad saw yang menjadi simbol awal tahun Islam supaya senang dengan anak yatim dan piatu.


"Kalau melakukannya dengan ikhlas pasti segala urusan baik dunia ataupun akhirat akan digampangkan oleh Allah swt,” jelasnya.


Selain itu, ia juga menuturkan apabila ingin mendapatkan rahmat dari Allah swt, paling mudah yang dapat dilakukan oleh masyarakat yakni, mengikuti NU. Ia menambahkan, Allah swt akan mengangkat derajat kepada orang yang ikhlas bersusah payah menghidupi jam'iyyah, mushala, masjid, madrasah diniyyah (Madin), dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ).


"Gusti Allah memberikan keistimewaan bagi orang yang mau nguri-nguri agama-Nya. Insyaallah dengan demikian dosa kita akan gugur," ucap Gus Tajul.


Sementara itu, Ketua Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Lebosari Muhammad Habibi menyampaikan bahwa santunan anak yatim piatu NU Lebosari diadakan setiap tahun bertepatan pada 10 Muharram, kegiatan ini sudah berlangsung selama enam kali sejak 2019. Pada tahun ini, dana santunan terkumpul sebanyak Rp. 34.390.000 dari hasil iuran badan otonom NU se-Desa Lebosari dan donatur kemudian disalurkan ke dua puluh tujuh anak. Sementara, dana pelaksanaan pengajian dan santunan diperoleh dari iuran anggota Banom NU Lebosari.


"Sebagian dana santunan dialokasikan untuk syahriah anak yatim piatu di Madrasah Diniyyah Takmiliyah (MDT) Ula Nahdlatussibyan dan TPQ Nurul Huda," jelas Habibi kepada NU Online Jateng.


Ia mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang membantu pelaksanaan acara, termasuk Kerja Kuliah Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) ke 18 Posko 116 Desa Lebosari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Habibi berharap meskipun tidak sepenuhnya santunan dapat menyejahterakan anak yatim dan piatu, tapi adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memberikan sumbangsih kepada anak yatim dan piatu Desa Lebosari.