Ansor Pekalongan: Rekrutmen Anggota Harus Lalui Seleksi

Pekalongan, NU Online Jateng
Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pekalongan Shofwan Hadi menekankan tentang pentingnya rekrutmen melalui proses seleksi. Hal itu agar menghasilkan anggota kader yang berkualitas yang benar-benar ingin khidmah di sayap organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

 

"Seleksi (screening) bagian tak terpisahkan dalam perekrutan anggota sebelum mereka mengikuti Pendidikan Kader Dasar (PKD) di Ansor," tegasnya.

 

Disampaikan, salah satu program unggulan tahun 2021 PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan yang telah diputuskan melalui Rapat Kerja (Raker) di Aula Gedung PCNU setempat pada Jumat (26/3) adalah PKD.

 

"Untuk bidang kaderisasi pada tahun 2021 ini akan lebih fokus pada kegiatan PKD yang akan diselenggarakan setiap bulan berpindah dari satu PAC ke PAC lainnya. Barusan kita sudah sepakati jadwalnya dengan perwakilan dari setiap PAC," ucap Hadi usai Raker. 

 

Dijelaskan, penjadwalan PKD bulanan ini pada dasarnya masih sama dengan periode sebelumnya, akan tetapi terdapat beberapa perbedaan pada praktiknya di lapangan.

 

"Dulu PKD itu tanpa screening peserta, sekarang sudah diberlakukan peraturan baru bahwa peserta PKD harus discreening untuk mendapatkan peserta yang memenuhi standar yang sudah kita tentukan," terangnya. 

 

Selain itu lanjutnya, screening juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan peraturan ini sudah diterapkan pada PKD bulan lalu di PAC Buaran," tegas Hadi.

 

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan HM Sholahuddin membenarkan tentang prosedur perekrutan anggota. "Iya, memang ada pembaruan peraturan untuk PKD dari Pimpinan Wilayah (PW). Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan terutama terkait screening peserta," jelasnya. 

 

"Kalau tahun-tahun sebelumnya mungkin PKD lebih difokuskan pada penambahan anggota atau kader. Akan tetapi untuk tahun ini lebih difokuskan pada kualitas kader, baik yang baru akan bergabung maupun yang sudah dan ini berlaku untuk Ansor dan Banser," pungkasnnya.

 

Kontributor: Mohammad Khoirul Umam
Editor: M Ngisom Al-Barony