Pendidikan Tinggi

UIN Walisongo Semarang Gelar Sidang Senat Terbuka, Rayakan 55 Tahun Perjalanan Penuh Prestasi

Rabu, 9 April 2025 | 14:05 WIB

UIN Walisongo Semarang Gelar Sidang Senat Terbuka, Rayakan 55 Tahun Perjalanan Penuh Prestasi

Sidang Senat Terbuka dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-55 UIN Walisongo Rabu, 9/4/2025 di Auditorium Prof. Tgk. Ismail Ya’kub. (Foto: istimewa)

Semarang, NU Online Jateng 

Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-55 pada Rabu, 9/4/2025. Acara ini digelar di Auditorium Prof. Tgk. Ismail Ya’kub, Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, serta dihadiri oleh jajaran pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, hingga tokoh nasional.

 

Dalam sambutannya, Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof H Nizar Ali, menegaskan bahwa momentum Dies Natalis bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan ajang refleksi bersama atas capaian dan perjalanan panjang lembaga pendidikan tinggi Islam ini.

 

“Semoga ini menjadi momen yang terpatri, indah dalam memori kita semua. Penuh berkah, penuh makna, dan menjadi kisah dari perjalanan hidup yang tidak terlupakan,” ujar Prof Nizar mengawali pidatonya.

 

Ia menambahkan, usia 55 tahun bukanlah waktu yang singkat. Selama lebih dari lima dekade, UIN Walisongo telah melewati berbagai fase penting yang mengantarkannya menjadi salah satu perguruan tinggi Islam terkemuka di Indonesia. Dari institusi yang dahulu bernama IAIN, kini UIN Walisongo telah bermetamorfosis menjadi kampus riset yang unggul secara nasional dan terus melebarkan kiprahnya ke level internasional.

 

“Berbagai tantangan telah kita lalui, berbagai prestasi telah kita raih, dan berbagai mimpi besar telah disusun untuk diwujudkan bersama. Semua ini adalah buah dari kerja keras, dedikasi, serta komitmen seluruh sivitas akademika dan para pemangku kepentingan,” tambahnya.

 

Salah satu capaian gemilang UIN Walisongo di tahun 2024 adalah diperolehnya Akreditasi Unggul untuk institusi, yang menjadi pengakuan atas kualitas pendidikan dan tata kelola kampus yang semakin profesional dan berdaya saing. Tidak hanya itu, dari total program studi yang ada, sebanyak 31 prodi telah meraih akreditasi A atau unggul, menunjukkan mutu akademik yang terus meningkat secara berkelanjutan.

 

“Kami berharap 12 prodi yang saat ini terakreditasi baik sekali dapat meningkat menjadi unggul, begitu juga 4 prodi yang masih berstatus baik serta 3 prodi baru yang sedang menjalani reakreditasi, semoga segera menyusul meraih predikat terbaik,” terang Prof. Nizar.

 

Lebih lanjut, rektor menyampaikan kabar baik bahwa UIN Walisongo akan membuka dua program studi baru pada tahun 2025, yang telah memperoleh izin resmi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Dua prodi tersebut adalah Program Studi Bisnis Digital, berdasarkan Keputusan Menteri No. 130/B/U/2025, serta Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri No. 193/B/U/2025 tanggal 8 April 2025.

 

Wakil Ketua PBNU ini menambahkan, bahwa kinerja kampus UIN Walisongo Semarang juga mendapat pengakuan secara nasional. 

 

UIN Walisongo berhasil menduduki peringkat ke-8 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) terbaik se-Indonesia versi Uniranks, serta meraih penghargaan sebagai Badan Publik Informatif selama empat tahun berturut-turut, sebagai bentuk apresiasi atas keterbukaan informasi publik yang dijalankan secara transparan dan akuntabel.

 

Sidang senat terbuka semakin istimewa dengan kehadiran salah satu alumni mahasiswanya yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof Abdul Mu’ti, yang memberikan orasi ilmiah bertema “Pendidikan Bermutu untuk Semua”.

 

Dalam orasinya, Prof Mu’ti mengenang masa mudanya yang ia habiskan sebagai mahasiswa IAIN Walisongo, yang kini telah bertransformasi menjadi UIN Walisongo.

 

“Ini merupakan suatu kehormatan bagi saya bisa hadir kembali di kampus yang membentuk awal perjalanan akademik dan profesional saya. Saya angkatan 1986 dan lulus 31 Desember 1991. Dulu saya aktif sebagai reporter di buletin Amanat, dan sekarang saya hadir bukan lagi sebagai peliput, tapi yang diliput,” kenangnya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

 

Prof Mu’ti, yang juga menjabat sebagai sekretaris umum PP Muhammadiyah ini, menegaskan bahwa visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua” yang diusung kementeriannya bukanlah gagasan pribadi, melainkan penjabaran dari cita-cita luhur konstitusi Indonesia. 

 

Ia merujuk langsung pada Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 31 yang menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, serta bahwa pendidikan dikembangkan untuk membentuk manusia beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, serta memiliki kecerdasan dan keterampilan.

 

“Jika kita lihat lebih dalam, UU Nomor 20 Tahun 2023 juga menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu. Maka dari itu, visi ini kami jadikan sebagai arah kebijakan strategis di kementerian,” tegasnya.