STAI-IC Demak Menuju Institut, Kemenag Dukung dan Evaluator Beri Apresiasi
Senin, 17 Maret 2025 | 11:30 WIB

Tim Evaluator Asesmen Lapangan melakukan visitasi untuk Program Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) di STAI IC. Sabtu (15/3/2025)
Samsul Maarif
Kontributor
Demak, NU Online Jateng –
Sekolah Tinggi Agama Islam Islamic Centre (STAI-IC) Demak terus berbenah menuju peningkatan status menjadi institut. Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Agama RI setelah Tim Evaluator Asesmen Lapangan melakukan visitasi untuk Program Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sabtu (15/3/2025).
Tim Evaluator yang hadir terdiri dari Prof. Fauzan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Anin Nurhayati dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, serta perwakilan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag RI, Lukman Nugraha dan Fariz Haris.
Ketua STAI-IC Demak, Ahmad Zuhri, menjelaskan bahwa visitasi ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan mutu akademik dan mengembangkan lembaga.
"Kami mendapatkan jadwal visitasi dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) untuk program Magister PAI. Ini sejalan dengan target kami lima tahun ke depan untuk menambah program studi baru dan bertransformasi menjadi institut, bahkan universitas," ujar Ahmad Zuhri.
Tahun ini, STAI-IC telah mengajukan dua program studi baru, yaitu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) untuk jenjang S1 dan Magister PAI untuk Pascasarjana. Kehadiran program ini diharapkan membuka akses pendidikan tinggi yang lebih luas bagi masyarakat Demak, khususnya tenaga pendidik yang selama ini harus melanjutkan studi ke luar daerah.
Menurut data Kemenag Demak, terdapat sekitar 125 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 92 Madrasah Aliyah (MA) dengan total lulusan sekitar 9.000 siswa per tahun. Namun, hanya sekitar 400 lulusan yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Faktor jarak dan biaya menjadi kendala utama.
"Dengan adanya program studi baru dan rencana peningkatan status kelembagaan, kami berharap bisa menjadi solusi bagi para lulusan madrasah dan sekolah menengah untuk mengakses pendidikan tinggi berkualitas tanpa harus keluar daerah," tambahnya.
Tim Evaluator menilai STAI-IC memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi institusi pendidikan unggulan.
"STAI-IC memiliki sumber daya manusia yang kompeten, dukungan yayasan yang kuat, serta lahan yang luas di lokasi strategis. Ini adalah modal besar menuju status institut," ungkap Prof. Fauzan.
Ia juga mendorong STAI-IC untuk memanfaatkan nilai historis Demak sebagai Kota Wali dalam pengembangan pendidikan Islam.
"Spirit Sunan Kalijaga dan Raden Fatah harus menjadi inspirasi dalam membangun peradaban Islam. Demak memiliki peluang besar tidak hanya menjadi tujuan wisata religi, tetapi juga pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sejalan dengan visi pembangunan bangsa," pungkasnya.
Terpopuler
1
LPBI PWNU Jateng Terjunkan Tim Bantu Korban Bencana Tanah Gerak di Brebes
2
Halal Bihalal IKA UIN Gus Dur Pekalongan, Perkuat Silaturahmi di Era Disrupsi
3
LP Ma’arif dan IPNU-IPPNU Jateng Gelar TOT: Bergerak Bersama Pelajar Berbudaya Annahdliyah
4
LBH Ansor Kendal Teguhkan Militansi Kader di PKD Boja: Bangun Generasi Melek Hukum dan Berakhlak
5
Ibu-Ibu IHM NU Weleri Kendal Sambangi Rumah Calhaj, Bawa Doa dan Semangat Persaudaraan
6
Prof Helmy Purwanto Dilantik sebagai Rektor Unwahas Periode 2025–2029
Terkini
Lihat Semua