Obituari

Innalillahi, Ustadz Munaseh bin Kasnam Cerih Jatinegara Tegal tutup usia

Ahad, 21 Februari 2021 | 23:00 WIB

Innalillahi, Ustadz Munaseh bin Kasnam Cerih Jatinegara Tegal tutup usia

Almarhum Ustadz Munaseh bin Kasnam (Foto: NU Online Jateng/Tahmid)

Tegal, NU Online Jateng

Innalillahi wainnaa ilaihi rajiun, nahdliyin Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, kembali ditinggal salah seorang Tokoh. Yakni Ustadz Munaseh bin Kasnam meninggal dunia pada hari Ahad (21/2). Ustadz Munaseh meninggal dalam usia 75 tahun. Jenazah dimakamkan pukul 17.00 di area Kompleks makbarah setempat.

 

Meninggalnya Ustadz Naseh membawa duka mendalam. Khususnya bagi keluarga, kerabat, warga sekitar dan santri santrinya. Puluhan kerabat, tokoh masyarakat dan warga pun datang mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhirnya.

 

Ustadz Naseh sepulangnya dari pesantren dipercaya untuk mengajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Bustanul Tholibin Cerih bersama dengan tokoh masyarakat yang lain. Beliau juga sukses dalam pengembangan pembangunan gedung madrasah sehingga bertambah enam lokal diteruskan pada tahun 90-an membangun dua lantai ruang kelas.

 

Hingga di akhir-akhir masa hidupnya, dalam keadaan sakitpun beliau menyempakan hadir di madrasah untuk mengajar para santri di madrasah.

 

Pengurus Ranting NU Cerih Muhammad Khasani kepada NU Online Jateng menyampaikan, almarhum semasa hidupnya orang yang sangat patuh pada senior-seniornya yaitu KH Abdul Jamil Pengasuh Pesantren Sabilunnaha Cerih dan KH Ahmad Rohmat Pengasuh Pesantren Roudlatul Jannah Cerih.

 

"Beliau salah satu dari sekian banyak tokoh yang mendampingi KH Abdul Jamil dalam penyebaran Thariqah At-Tijani di Kecamatan Jatinegara pada era tahun 80-an di bawah asuhan Syekh Muhammad Basalamah Jatibarang Brebes," terangnya.

 

Dikatakan, Ustadz Naseh adalah tokoh pengurus NU tercatat menjabat sekretaris di era 80-an, orang yang tekun, rajin, dan tertib administrasi. Terbukti dari dokumen yang pernah dilihat, baik di kepengurusan NU, Madrasah, dan jamiyah, mungkin ini barakah beliau ketika masih di Pesantren Ma'hadut Tholabah Babakan.

 

"Kiprah dan loyalnya di NU tidak diragukan lagi, mungkin jiwa santrinya yang terpatri, tidak pernah mendengar beliau mengomentari negatif atau menentang kebijakan NU, sampai pada saat pilpres 2019 di mana KH Ma'ruf Amin maju cawapres, beliau berani menjawab dan membantah komentar dan anggapan miring tentang NU dan kyai NU, tentu sesuai kapasitas beliau," paparnya.

 

Dijelaskan, hingga akhir hayatnya, Ustadz Naseh dikaruniai satu anak laki-laki dan empat anak perempuan. Anak yang terakhir diperistri oleh Gus Abdul Kholik Ketua Umum  Pengawal Islam Nusantara (PIN). 

 

"Semoga almarhum diberi kelapangan dan segala amal ibadahnya diterima Allah SWT. Keluarga dan segenap santri diberi ketabahan dan kesabaran," terangnya. Lahul Fatihah.

 

Kontributor: Tahmid
Editor: M Ngisom Al-Barony