Innalillahi, Ulama Kharismatik KH Ahmad Fadhol Pamotan Rembang Wafat
Ahad, 31 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Mohammad Lilik Wijanarko
Kontributor
Rembang, NU Online Jateng
Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Nahdliyin dan masyarakat Kabupaten Rembang kembali kehilangan salah satu ulama panutannya. KH Ahmad Fadhol atau kerap disapa akrab dengan panggilan Mbah Dhol menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (29/10) malam sekitar pukul 22.50 WIB dalam usia 91 tahun.
Tokoh yang alim alamah serta kharismatik asal Dukuh Mudal, Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan ini sebelumnya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetrasno Rembang karena kesehatannya yang semakin menurun.
Kabar meninggalnya Mbah Dhol beredar lewat media sosial salah satunya lewat akun resmi Fanspage Facebook milik Pesantren Al-Anwar Sarang dan PC GP Ansor Kabupaten Rembang.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, segenap kelurga besar Pesantren Al-Anwar 1 Sarang dan PC GP Ansor Kabupaten Rembang turut berduka cita atas wafatnya, KH Ahmad Fadhol Pamotan, Rembang pada Jumat malam Sabtu 23 Rabiul Awwal 1443 H/29 Oktober 2021 M,” tulisnya.
Mbah Dhol semasa remajanya pernah menimba ilmu di Pesantren Ma'hadul Ulum As-Syar'iyah (MUS) Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang yang saat itu diasuh oleh Kiai Ahmad Syuaeb dan Kiai Zubair, kakek dan ayah almaghfurlah KH Maimoen Zubair. Dari sanalah, berkah kedalaman ilmu Mbah Dhol mancar.
Salah satu warga Pamotan yang pernah sowan bersama kedua orang tuanya ke KH Ahmad Fadhol, Jariyatun Millah kepada NU Online Jateng, Sabtu (30/10) malam mengatakan, jangan niati salim sama Mbah Dhol, karena bukan muhrim. Niatilah salim sama Kanjeng Nabi.
“Lihat/pandang wajahku, nduk. Niscaya kamu seperti melihat/memandang wajah Kanjeng Nabi Muhammad Saw,” kenangnya.
Wanita yang mengabdi di TK Raudlotul Athfal Manbaul Falah Desa Sidorejo Jumput, Pamotan ini menambahkan, dirinya pernah diberi pesan KH Ahmad Fadhol (Mbah Dhol, Red) langsung sebisa mungkin tiap hari sempatkan baca qur'an meskipun tidak banyak yang penting istiqamah.
"Saya saja sudah tua tetap tiap hari tanpa henti tak pakai baca qur'an. Karena kebiasaan lama kelamaan jadi hafal sendiri, aslinya saya juga tidak hafal karena kebiasaan itu tadi jadi saya hafal," beritanya.
“Semoga amal ibadah, kebaikan beliau Allah terima dan segala kesalahannya di ampuni oleh Allah SWT,” pungkasnya. Lahul Fatihah
Kontributor: Moh Lilik Wijanarko
Editor: M Ngisom Al Barony
Terpopuler
1
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
2
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
3
Kasus Pneumonia Jamaah Haji Meningkat, dr Alek Jusran Imbau Jaga Kesehatan
4
Semarak Harlah ke-75, Fatayat NU Wonogiri Gali Potensi Kader dengan Semangat Kartini
5
Gelorakan Dakwah Lewat Tulisan, NU Online Kumpulkan Jurnalis Muda Nahdliyin se-Jateng dan DIY
6
NU Online dan LAZISNU Gelar Workshop Jurnalistik Filantropi, Cilacap Jadi Tuan Rumah
Terkini
Lihat Semua