• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Waketum PBNU: Ulama Miliki Bashirah Luar Biasa

Waketum PBNU: Ulama Miliki Bashirah Luar Biasa
Waketum PBNU KH Zulva Mustofa di acara Haflah Khatmil Qur'an Pesantren Al-Muttaqin Pancasila Sakti Karanganom, Klaten (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
Waketum PBNU KH Zulva Mustofa di acara Haflah Khatmil Qur'an Pesantren Al-Muttaqin Pancasila Sakti Karanganom, Klaten (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Klaten, NU Online Jateng
Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulva Musthofa menegaskan, ulama merupakan man lahum firotsah, memiliki pandangan jauh ke depan yang tidak terlihat oleh kebanyakan orang.


"Hatinya orang yang arif billah atau auliya'punya bashirah yang disebut mata hati. Para wali ini mata hatinya bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat mata lahir," ujarnya dalam acara Haflah Khatmil Qur'an Pesantren Al-Muttaqin Pancasila Sakti Karanganom, Klaten Sabtu (20/5/2023) malam.


Menurutnya, para masyayih atau kesepuhan terdahulu seperti Mbah Kiai Nawawi Banten, Mbah Kiai Mahfudz Atturmusi, dan Mbah Kiai Sholeh Darat Semarang memiliki bashirah yang luar biasa.


Disampaikan, almarhum almaghfurlah Mbah Kiai Muslim Rifai Imam Puro sangat dihormati oleh Mbah Kiai Abdullah Salam Kajen. "Meskipun almaghfurlah Mbah Lim unik, namun Mbah Dullah sangat menaruh perhatian kepadanya," terangnya mencontohkan. 


Lebih lanjut Kiai Zulva yang juga dzuriyah Mbah Kiai Nawawi Banten menjelaskan, waktu itu dirinya 'nderekaken' Mbah Kiai Ma'ruf Amin dan rombongan silaturahim ke Kajoran Magelang. Mbah Kiai Abdul Hamid Kajoran Magelang mengatakan, saya titip negara. Ziarahlah ke Mbah Bela Belu Parangtritis Yogyakarta. 


"Setelah sampai di Yogyakarta, ada seseorang yang menyambut, silahkan Mbah Kiai Ma'ruf Amin. Setelah itu Mbah Kiai Ma'ruf Amin terpilih sebagai Katib Aam PBNU, kemudian terpilih sebagai Rais Aam dan sekarang Wakil Presiden RI," ucapnya.





Sebelumnya, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil dalam sambutannya mengatakan, pendiri Pesantren Al-Muttaqin Pancasila Sakti almarhum almaghfurlah Mbah Lim bersahabat akrab dengan almarhum almaghfurlah Mbah KH Abdurrahman Wahid. 


"Beliau bersahabat sudah lama sebelum dan sesudah Gus Dur menjadi Ketua Umum PBNU dan bahkan setelah Gus Dur menjadi presiden," ungkapnya.


Menurutnya, kebanyakan orang bersahabat dengan seseorang ketika masa sukses atau berjaya, namun setelah itu jarang sekali orang bisa meneruskan persahabatan sampai akhir. "Persahabatan Mbah Kiai Muslim dan Gus Dur Insyaallah persahabatan dunia akhirat," doanya.


Para alim atau para kiai di lingkungan NU lanjutnya, mampu mengintegrasikan wawasan kebangsaan dan wawasan keagamaan. "Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kesepakatan para pendiri bangsa yang mengapresiasi nilai-nilai budaya bangsa dan sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan," papar Kiai Muzamil.


Dikatakan, Mbah Muslim dikenal masyarakat sebagai penggagas semboyan NKRI harga mati. "Dan kita sebagai pengikutnya juga berkewajiban untuk meneruskan cita-cita ulama terdahulu yang baik," sambungnya.


Pengasuh Pesantren Al-Muttaqin Pancasila Sakti Klaten KH Djalaluddin Muslim kepada NU Online Jateng, Senin (22/5/2023) menjelaskan, haflah khatmil Qur'an ini diselenggarakan untuk mendoakan para santri agar ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat dan barakah dan mendapatkan ridha dari Allah SWT 


"Semoga kita semua bisa bersama hidup dalam rumah besar NKRI dengan mengamalkan ahlussunnah wal jamaah," pungkasnya.


Pengirim: Insan Al-Huda


Nasional Terbaru