PBNU Siapkan Agenda Strategis untuk Dukungan Kemanusiaan Warga Palestina
Senin, 5 Agustus 2024 | 19:30 WIB

Ketua Umum Pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (kiri) dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun di PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Senin, (5/8/2024) (Foto: Suwitno/NU Online)
Lawinda Rahmawati
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan, konflik antara Israel dan Palestina yang telah berlangsung sejak lama merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa dianggap normal .Hal itu disampaikan saat jumpa pers di PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Senin, (5/8/2024).
Menurutnya, masyarakat internasional tidak boleh sedetikpun melupakan masalah yang sedang terjadi di Palestina.
"Kami menghimbau kepada semua pihak, yang memiliki perhatian dan keprihatinan kemanusiaan atas hal ini untuk melakukan sesuatu dan berupaya berkontribusi dengan cara yang konstruktif menurut kemampuan masing-masing," ujarnya dalam siaran langsung di Youtube Televisi Nahdlatul Ulama (TVNU), pada Senin (5/8/2024)
Disampaikan, konferensi ini turut mengundang Zuhair Al-Shun sebagai Duta Besar Palestina untuk Indonesia. Hal ini berkaitan dengan program Nahdlatul Ulama yang akan dilaksanakan pada 7-10 Agustus mendatang.
"Hal ini sudah kami bicarakan sejak lama, antara saya dengan Duta Besar Palestina. Untuk mengundang Mahmud Al Abas Menteri Kehakiman Palestina, berkaitan dengan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu orang-orang di Palestina," ucapnya.
Mahmoud Al-Habbash, Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina, dijadwalkan tiba pada Rabu, 7 Agustus mendatang. Kedatangannya akan dilanjutkan dengan beberapa agenda dan kunjungan yang akan dilaksanakan hingga 10 Agustus mendatang.
Lebih lanjut, Gus Yahya menyampaikan program yang akan dilaksanakan oleh PBNU kedepan merupakan bentuk usaha NU untuk berkontribusi dalam membantu Palestina guna mendapatkan platform dan tempat menyuarakan kondisi terkini kepada masyarakat Indonesia.
"Mudah-mudahan dengan program ini nanti, akan ada tindak lanjut yang lebih intensif dan menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam rangka memperjuangkan nasib dan masa depan rakyat Palestina," tuturnya.
Dalam pungkasan konferensi pers itu, Gus Yahya menekankan pentingnya memperjuangkan masalah Palestina melalui platform multilateral dalam sistem global.
"Sudah terlalu banyak darah dan pembunuhan, kami menyerukan dihentikannya pembunuhan dan kekerasan sekarang juga, sesegera mungkin. Kami masih melihat bahwa masalah Palestina harus diperjuangkan melalui platfrom-platform multilateral di dalam konteks sistem global," pungkasnya.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama sebagai organisasi besar di Indonesia yang selalu mendukung Palestina.
"Nahdlatul Ulama sebagai komunitas besar negeri ini, selalu mendukung Palestina agar Palestina merdeka, kita bekerja sama dalam satu hati. Inilah Indonesia yang kita hargai, dan kita banggakan oleh pemimpin di negara kita," tuturnya.
Terpopuler
1
Novian Adijaya Terpilih Aklamasi sebagai Ketua PR GP Ansor Jatilaba Tegal
2
Lewat KOIN NU, PRNU Desa Cerih Jatinegara Tegal Bantu Syariah Santri Madin dan TPQ
3
PR Sukun Kudus Santuni 700 Yatim di Pati, Sinergi Kebaikan di Bulan Ramadhan
4
Masjid di Jalur Mudik Diminta Buka 24 Jam, Dukung Pemudik dan Program Khataman Al-Qur’an Nasional
5
Tarhim Ansor di Tegal: Menebar Dakwah, Meneguhkan Bakti kepada Orang Tua
6
PMII Komisariat Gusdur Demak Resmi Dilantik, Siap Bergerak Lebih Progresif
Terkini
Lihat Semua