• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Angkat Masalah Perubahan Iklim, Dosen IAIN Pekalongan Ini Dikukuhkan Jadi Guru Besar

Angkat Masalah Perubahan Iklim, Dosen IAIN Pekalongan Ini Dikukuhkan Jadi Guru Besar
Prof maghfur saat menyampaikan orasi pengukuhan sebagai guru besar IAIN Pekalongan (Foto: Dok)
Prof maghfur saat menyampaikan orasi pengukuhan sebagai guru besar IAIN Pekalongan (Foto: Dok)

Pekalongan, NU Online Jateng
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan mengukuhkan kader NU Prof Maghfur sebagai guru besar dalam bidang Studi Islam. Maghfur menyampaikan orasi ilmiah dengan judul 'Jihad Melawan Perubahan Iklim: Agama, Negara, dan Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia'. Pengangkatan tema ini merupakan bentuk keprihatinan akan kondisi bumi akibat dari pemanasan global dan perubahan iklim. 


Dalam orasinya Prof Maghfur mengungkapkan, terdapat ancaman bagi umat manusia yang lebih berbahaya dari virus Covid-19 yang kini sedang terjadi yakni perubahan iklim dan krisis ekologis. 


“Harapannya ada kontribusi pemikiran yang bisa disumbangkan untuk menginspirasi mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim. Sehingga bumi dan lingkungan hidup yang kita tempati tetap terjaga. Bumi tempat berpijak adalah instrumen penting untuk mewujudkan tujuan bersyariat Islam,” jelas Maghfur saat pengukuhan pada Sabtu (12/3).


Menurutnya, apa yang disampaikan dalam orasi pengukuhan merupakan bantahan terhadap paham dari banyak ilmuwan yang menganggap kerusakan lingkungan yang sekarang terjadi disebabkan oleh doktrin keagamaan.


"Paham tersebut dapat dibantah baik dari sisi teologis, maupun empiris," tegasnya.


Dikatakan, terdapat hubungan saling mempengaruhi antara perilaku kehidupan umat manusia dengan kondisi alam lingkungan. Kualitas lingkungan hidup sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan umat manusia. 


"Karena itu, tanggung jawab menjaga dan melestarikan lingkungan hidup menyatu dengan tanggung jawab manusia sebagai makhluk Allah yang bertugas memakmurkan bumi. Oleh karenanya, manusia berperan dalam menjaga keseimbangan (mizan)," terang Maghfur yang pernah menjabat sebagai Pengurus Lakpesdam NU Kota Pekalongan itu.


Pria kelahiran Demak itu menjelaskan, kebijakan negara dan program-program ekologi yang dipraktikkan oleh NU melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim merupakan modal sosial penting dan kunci dalam perang melawan perubahan iklim di Indonesia. 


"Jihad kaum Nahdliyin terhadap lingkungan merupakan bagian maqasid syariah.  Selain mitigasi dan adaptasi terhadap kondisi lingkungan dalam melawan perubahan iklim perlu dalam tahap selanjutnya perlu adanya pengarusutamaan literasi dan ekologi lingkungan," ungkapnya.


Rektor IAIN Pekalongan Zaenal Mustaqim dalam sambutanya mengungkapkan, kajian fiqh al-bi’ah yang lahir dari kader NU semoga dapat memberikan kontribusi riil bagi kultur akademik di IAIN Pekalongan.  


"Gagasan Prof maghfur yang tumbuh dan besar di lingkungan NU merupakan bentuk respons dan kepedulian terhadap masalah-masalah sosial terkait dengan perubahan iklim dan lingkungan. Islam sebagai agama Rahmatan lil alamin harus bisa ikut hadir dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih serta lestari demi terwujudnya kemaslahatan umat," pungkasnya. 


Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru